Penampakan Jembatan Penghubung Tapteng–Tapsel Ambruk Diterjang Banjir, Ribuan Warga Terisolasi

Ntvnews.id, Taopanuli - Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Tapanuli Selatan (Tapsel) lumpuh total setelah jembatan di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, runtuh akibat banjir bandang pada Selasa, 25 November 2025.

Jembatan yang selama ini menjadi jalur vital mobilitas kedua wilayah tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak dapat digunakan oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Arus air yang sangat deras membawa kayu berukuran besar dan menghantam bagian pondasi hingga struktur jembatan roboh hanya dalam waktu singkat. Bahkan, sebuah tiang listrik terseret dan bergeser hingga berada di tengah badan jalan, menambah potensi bahaya bagi warga sekitar.

Baca Juga: Penampakan Longsor di Tapanuli Utara, Jalan Terputus dan Rumah Tertimbun

Petugas BPBD, kepolisian, dan aparat kecamatan langsung menutup akses menuju lokasi dan memasang garis pengamanan. Material berupa lumpur, pasir, dan kayu masih menumpuk di sekitar jembatan, sehingga proses pembersihan belum dapat dilakukan secara optimal.

Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Tapanuli Selatan (Tapsel) lumpuh total setelah jembatan di Desa Anggoli (Istimewa)

Dengan runtuhnya jembatan tersebut, kendaraan dari arah Tapsel maupun Tapteng terpaksa dialihkan ke jalur lain. Namun rute alternatif membutuhkan waktu perjalanan jauh lebih lama dan tidak memungkinkan dilalui kendaraan berukuran besar. Sejumlah kios milik warga di sekitar lokasi turut rusak akibat terjangan air dan material banjir.

Warga Terisolasi, Distribusi BBM dan Listrik Terganggu

Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Tapanuli Selatan (Tapsel) lumpuh total setelah jembatan di Desa Anggoli (Istimewa)

Dampak terbesar dirasakan warga Kecamatan Angkola Barat, Tapsel, yang kini benar-benar terisolasi setelah akses dari berbagai titik tertutup akibat longsor.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Sukabumiupdatecom (@sukabumiupdatecom)

Tidak hanya aktivitas masyarakat terganggu, persediaan bahan bakar minyak (BBM) semakin menipis karena truk pengangkut dari Sibolga tidak dapat masuk selama tiga hari terakhir. Gangguan juga terjadi pada pasokan listrik dan jaringan internet akibat infrastruktur kelistrikan yang rusak dan sistem distribusi yang padam di beberapa lokasi.