TNI Percepat Pembangunan Jembatan Bailey di Wilayah Bencana Sumatra

Ntvnews.id, Jakarta - Pembangunan jembatan darurat jenis bailey di sejumlah daerah terdampak bencana di Pulau Sumatra terus menunjukkan kemajuan yang berarti. Proyek ini digerakkan oleh prajurit TNI yang diterjunkan ke Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat guna memulihkan akses wilayah yang terputus.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan bahwa sekitar 35 ribu personel TNI telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana. Selain itu, TNI juga menambah empat batalion guna mempercepat proses pembangunan jembatan bailey di lokasi-lokasi strategis yang aksesnya masih terputus akibat banjir bandang.

"Baru saja kita tambahkan empat batalyon, yaitu tiga batalyon zeni dan satu batalyon teritorial pembangunan (BTP)," kata Agus saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.

Baca Juga: Prabowo Terima Laporan Mendikdasmen Terkait Penanganan Dampak Banjir di Sumatra pada Sektor Pendidikan

Tak hanya fokus pada pembangunan jembatan, prajurit TNI juga menjalankan tugas lain seperti membersihkan material sisa banjir serta membantu penyediaan tempat tinggal bagi warga terdampak. "Nanti batalyon tersebut akan membantu dalam pembuatan jembatan bailey yang sekarang sedang dibangun. Kemudian, juga pembersihan lumpur dan kayu-kayu, dan membantu pembuatan huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap)," ujar Agus.

Menjelang dimulainya Sidang Kabinet Paripurna, ditayangkan video yang menampilkan progres pembangunan sejumlah jembatan bailey yang telah rampung. Sekretaris Kabinet Letkol Inf Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa hingga kini tujuh jembatan telah tersambung dari total 50 jembatan yang direncanakan dibangun sepanjang Desember 2025.

"Berikut kami tayangkan empat video dari tujuh jembatan bailey yang sudah jadi terhitung kemarin, dari 50 jembatan yang sedang dibangun pada bulan Desember ini," kata Teddy.

Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara (NTVnews.id)

Ia menambahkan bahwa seluruh material jembatan didatangkan dari Jakarta menuju wilayah terdampak guna memulihkan jalur transportasi dan mobilitas masyarakat. "Untuk satu jembatan mempunyai berat antara 30 sampai 50 ton, diangkut dari jakarta menuju ke tiga provinsi terdampak," ujar Teddy.

Salah satu jembatan yang telah tersambung berada di Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh. Hingga Ahad (14/12/2025), jembatan tersebut sudah dapat digunakan oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua, sementara kendaraan roda empat ditargetkan segera dapat melintas sepenuhnya.

Selain itu, Jembatan Bailey Anggoli di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, juga telah terpasang dengan panjang bentang 33 meter. Di Sumatera Barat, Jembatan Bailey Bawah Kubang di Nagari Selayo serta Jembatan Bailey Sikabau di Nagari Sikabau juga mulai difungsikan kembali.

Teddy menyebut percepatan pembangunan ini tidak lepas dari sinergi antara TNI, Polri, serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Ia pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses di lapangan.

"Biasanya pemasangan memakan waktu minimal satu bulan, tetapi berkat kerja sama TNI, Polri, dan warga alhamdulillah dapat selesai dalam waktu satu minggu ini," kata Teddy.