Pemerintahannya dituduh oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengambil alih lembaga-lembaga negara dan membasmi perbedaan pendapat, termasuk pembunuhan di luar hukum terhadap para aktivis oposisi.
Baca Juga: Warga Turki Gelar Protes dan Penangkapan dalam Kerusuhan Anti-Suriah
Mubashar Hasan, seorang pakar Bangladesh di Universitas Oslo di Norwegia, mengatakan bahwa protes-protes tersebut telah berkembang menjadi ekspresi ketidakpuasan yang lebih luas terhadap pemerintahan otokratis Hasina.
"Mereka memprotes sifat represif negara," katanya kepada AFP.
"Para pengunjuk rasa mempertanyakan kepemimpinan Hasina, menuduhnya berpegang teguh pada kekuasaan dengan paksa," tambahnya. "Para mahasiswa bahkan menyebutnya sebagai seorang diktator."