Mensos Saifullah Yusuf (tengah) dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun Kemensos 2025 di Jakarta, Rabu 31 Desember 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas yang digulirkan Kementerian Sosial akan disertai layanan tambahan berupa perawat atau caregiver.
“Insyaallah lagi dipersiapkan oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Dulu namanya kan permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas, nah sekarang kita lengkapi dengan beberapa program yang menyertai, seperti caregiver atau care economy. Jadi, nanti ada juga perawatannya untuk para lansia,” kata Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu, 31 Desember 2025.
Ia menjelaskan bahwa bantuan MBG dari Kemensos diperuntukkan bagi lansia berusia di atas 75 tahun yang hidup seorang diri. Sementara itu, bagi penyandang disabilitas, pemberian makanan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penerima manfaat, termasuk apakah memerlukan layanan pengasuhan.
“Maka nanti sesuai arahan Presiden kita akan perkuat ini, MBG untuk lansia dan disabilitas dengan ada tambahan care economy tadi, sedang dirancang dan mudah-mudahan saja lancar,” tuturnya.
Baca Juga: Polri Siapkan 1.147 SPPG untuk Dukung Program MBG
Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa ekosistem Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG diperkirakan mampu menyerap hingga 1,5 juta tenaga kerja sepanjang 2025 hingga 2026.
“Kita ingin membuktikan bahwa harapan untuk sejahtera itu masih ada. Kita juga ingin membuktikan bahwa kemiskinan ekstrem itu dapat dihentikan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Nunung Nuryartono.
Ia menambahkan, dengan keberadaan lebih dari 25.000 SPPG yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, program Miskin Ekstrem Pasti Kerja diyakini dapat menjadi instrumen strategis dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem.
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menargetkan sedikitnya 10.000 warga miskin ekstrem dapat terserap ke dalam lapangan kerja produktif melalui program tersebut.
Saat ini, tercatat sebanyak 300 peserta telah mengikuti pelatihan dalam program percontohan yang telah dilaksanakan.
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
