Negara Maju Ini Miliki Festival Kematian, Acaranya Buat yang Datang Terdiam

NTVNews - 8 Mei 2024, 10:30
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Peti Mati Ilustrasi Peti Mati (Jappanese Station)

Adapun tujuan dari festival ini adalah untuk mengubah sikap masyarakat, mendorong masyarakat untuk menghadapi kematian dan berinteraksi dengan yang hidup.

“Pada intinya, tema kematian menerangi aspek kehidupan seperti cinta, rasa syukur, dan hubungan,” tulis sebuah buklet untuk acara tersebut. 

Ilustrasi Peti Mati <b>(Jappanese Station)</b> Ilustrasi Peti Mati (Jappanese Station)

Di sisi lain, Jepang adalah negara dengan angka kematian yang tinggi, angka kelahiran yang sangat rendah, dan populasi yang menua.

Para pendiri festival mengatakan niat mereka adalah untuk membantu orang-orang memikirkan kembali bagaimana hidup di masa kini dengan mengalami kematian. 

“Jika Anda mulai merenungkan kehidupan dari saat-saat terakhirnya, Anda akan merasakan dunia yang benar-benar baru,” kata salah satu pendiri Festival Kematian Nozomi Ichikawa.

Di Shanghai, China dan kota Shenyang di timur laut menawarkan pengalaman kematian seperti simulasi proses pemakaman dan kremasi. Seorang peserta dari provinsi Guangdong di selatan negara tersebut berbagi pengalamannya di Weibo. 

“Saya gagal dalam ujian masuk pascasarjana dan sangat terpukul. Tapi setelah terbaring di peti mati, saya menyadari itu bukan masalah besar,” ujar peserta tersebut. 

Halaman

TERKINI

Ngeri! Aksi Koboy Pengendara Mobilio Bikin Resah

Nasional Jumat, 20 Sep 2024 | 07:19 WIB

2 Dokter Baku Hantam Gegara Rebutan Perawat

Luar Negeri Jumat, 20 Sep 2024 | 05:55 WIB

Kambing Mirip Alien Lahir dan Gemparkan Warga

Luar Negeri Jumat, 20 Sep 2024 | 05:45 WIB

PKS Targetkan Ini dalam Pilkada Serentak 2024

Politik Jumat, 20 Sep 2024 | 05:09 WIB

Ini Jumlah Anggaran Makan Bergizi yang Disetujui oleh DPR

Nasional Jumat, 20 Sep 2024 | 04:55 WIB

Seorang Wanita Keguguran Diseruduk Anjing, Berujung Hal Ini

Luar Negeri Jumat, 20 Sep 2024 | 04:45 WIB

Barat Kini Pertimbangkan Dukung Ukaraina dalam Perang, Kenapa?

Luar Negeri Jumat, 20 Sep 2024 | 04:35 WIB
Load More
x|close