Fajar/Rian memang berharap hasil terbaik saat berlaga di Negeri Sakura. Keduanya sudah melupakan hasil buruk pada Olimpiade Paris silam. Mereka pun kini akan berikhtiar lagi.
"Hidup harus terus berjalan dan tidak boleh berhenti. Setelah gagal, kini ya harus kembali fokus dan mencoba lagi. Usaha terus dan mencoba terus sampai berhasil," aku Rian.
Menurut Daniel Marthin, latihan di Yokohama Arena ini digunakan untuk mengembalikan kondisi dan adaptasi. "Latihan di Yokohama Arena saya manfaatkan untuk mengenakkan pukulan dan permainan. Juga untuk mengetahui arah anginnya, silau lampunya di mana dan bagaimana laju shuttlecocknya. Semua sudah siap, tinggal menghadapi pertandingan saja," sebut Daniel.
Suara senada datang dari pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. "Adaptasi dengan arena sih sudah oke. Seperti arena di Jepang lainnya, fasilitasnya baik. Ini jadi ciri khasnya Jepang, semua fasilitasnya baik. Kondisi saya untuk menghadapi pemain Jepang di hari Selasa besok juga oke. Cuma saya belum pernah bertemu lawan. Jadi saya harus melihat rekaman video pertandingan lawan. Bagaimanapun lawan harus diwaspadai," kata Ginting.
Gregoria Mariska Tunjung (Antara/ Wahyu Putro A)
Menurut pelatih ganda putra Aryono, dua kali sesi latihan, baik di practice hall maupun di main hall, digunakan untuk penyegaran. Juga untuk mengembalikan kondisi pemain yang sehari sebelumnya melakukan perjalanan dari Jakarta.
"Latihan ini untuk penyegaran. Pemain bisa menikmati dengan suasana ceria. Bisa juga untuk pemanasan sebelum latihan di main hall petang ini," kata Aryono, di Kohoku Sports Center.
Sementara itu, Jonatan Christie memutuskan mundur dari Japan Open. Keputusan tersebut dilakukan pemain tunggal putra ini untuk menemani sang istri, Shania Junianatha, yang diperkirakan akan melahirkan dalam waktu dekat. "Jojo mundur dari Japan Open karena ingin mendampingi istrinya yang akan melahirkan," sebut pelatih tunggal putra Irwansyah.