Menpora Ajak Suporter Indonesia Lebih Santun Setelah Dianksi FIFA

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 18:30
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu (14/5/2025). Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu (14/5/2025). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengajak para suporter tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia untuk lebih santun dalam memberikan dukungan agar tidak hanya menciptakan atmosfer yang positif, tetapi juga terhindar dari potensi kerugian, seperti sanksi yang dapat dijatuhkan kepada federasi sepak bola Indonesia (PSSI).

"Tetap, kita harus mengedepankan kultur asli kita yaitu kesantunan," kata Dito Ariotedjo kepada awak media di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025, menanggapi sanksi FIFA (Federation Internationale de Football Association (FIFA) terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Baca Juga: Mengenal Xonophobia dari Suporter Indonesia yang Sebabkan PSSI Dihukum FIFA

Sanksi yang dimaksud adalah denda sebesar Rp400 juta yang diterima PSSI, akibat perilaku diskriminatif beberapa suporter Indonesia saat timnas Indonesia bertanding melawan timnas Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Maret lalu.

Selain denda, FIFA juga mengharuskan PSSI untuk mengurangi sekitar 15 persen dari jumlah kursi yang tersedia untuk penonton pada pertandingan kandang berikutnya.

Menpora Dito menjelaskan bahwa sanksi tersebut merupakan bentuk sanksi administratif yang masih tergolong ringan dan dapat diselesaikan dengan baik oleh PSSI.

Ia juga mengakui tingginya euforia masyarakat yang ingin mendukung perjuangan timnas Indonesia yang tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, ia menekankan bahwa dukungan tersebut harus diberikan dengan cara yang terhormat dan tidak menyebabkan kerugian bagi sepak bola Indonesia.

"Jadi (kesantunan) itu yang harus kita perlihatkan agar dunia tahu bagaimana ramahnya Indonesia," katanya.

(Sumber: Antara)

x|close