"CR7 memang menjadi pencetak gol terbanyak, tapi kita lihat bagaimana formasi yang diterapkan Martinez, dia menempatkan Ronaldo sebagai target man. Dia tidak terlalu banyak ruang gerak seperti ketika bermain sebagai pemain sayap kiri yang selalu mencari ruang," jelas Jalu.
Ronaldo, kata dia, hanya berada di peringkat ke-17 sebagai pemain yang paling banyak memegang bola di skuad timnas Portugal pada kualifikasi Euro 2024.
"Ini membuktikan skema Martinez tidak membutuhkan lagi Ronaldo seperti Ronaldo 10 tahun yang sangat eksplosif, sudah berbeda peran, dia sebagai seorang goal getter murni. Karena yang diharapkan dari seorang Ronaldo memang itu. Mengapa? Ini salah satu masalah Portugal bahwa mereka kekurangan stok pemain andal yaitu striker murni," cetusnya.
Dia menambahkan, sebagai perbandingan, Ronaldo mencetak di atas 30 gol di Liga Arab Saudi, sedangkan pemain kedua yang mencetak gol terbanyak di level klub adalah Gonçalo (Matias) Ramos yang hanya mampu mencetak 11 gol bersama Paris Saint-Germain (PSG).
"Sisanya adalah Bruno Fernandes dan Diogo Jota yang mencetak 10 gol. Ini membuktikan bagaimana wawancara Martinez mengatakan 'dia (Ronaldo) adalah pemain yang bisa mencetak 42 gol dari 41 pertandingan, wajar saya tetap mempercayakan peran tersebut kepada Ronaldo sebagai penyerang utama', tukas Jalu.