Erick Thohir Minta Publik Tak Bullying Marselino dan Rizky Ridho

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengingatkan pentingnya dukungan publik dalam membangun sepak bola Indonesia yang sehat. Dalam konferensi pers di Jakarta, ia menekankan agar kritik terhadap pemain dilakukan secara konstruktif dan menghindari bullying atau diskriminasi.

"Saya minta tolong, jangan ada bullying yang berlebihan kepada pemain. Kita harus menjaga aset kita, mereka tidak mudah didapat," kata Erick.

Erick mencontohkan generasi pemain Indonesia yang saat ini tengah berkembang, mulai dari Rizky Ridho dan Marselino, hingga talenta muda di tim U-23, U-20, bahkan U-17, yang berpotensi menjadi generasi emas berikutnya.

Baca Juga: Erick Thohir soal FIFA Match Day: PSSI Lebih Fokus ke SEA Games

Menurutnya, kritik memang perlu, namun harus disampaikan dengan cara yang membangun. Ia menekankan penolakan tegas terhadap segala bentuk rasis dan diskriminasi, termasuk terhadap pemain dari Indonesia Timur.

"Bangsa kita bukan untuk diskriminasi. Sejak awal saya menjadi Ketua PSSI, saya menolak diskriminasi di lapangan, termasuk terhadap saudara-saudara kita dari Indonesia Timur. Mereka tidak boleh dilabeli atau direndahkan," ujarnya.

Selain itu, Erick meminta perhatian khusus terhadap pengembangan diri pemain muda, termasuk mengurangi tekanan dari media sosial.

Baca Juga: Erick Thohir: PSSI Fokus ke Piala Dunia 2034

"Kita harus menjaga mereka supaya tidak gagal dalam konteks pengembangan diri. Untuk pemain U-17, saya meminta agar mereka diberi ruang dulu, stop self-med dulu, kasihan. Belum tentu mereka sekuat kita," tambahnya.

Erick menegaskan, perlindungan terhadap pemain muda menjadi tanggung jawab bersama, baik dari federasi, media, maupun publik. Dengan dukungan yang tepat, ia yakin generasi pemain Indonesia berikutnya bisa berkembang dengan baik dan berprestasi di level internasional.