MG Motor France, anak perusahaan SAIC, menyatakan keputusan tersebut akan "memperlambat" transisi ke kendaraan listrik di Prancis.
Perusahaan tersebut berjanji tidak menaikkan harga kendaraan listriknya pada 2024, tetapi dampak jangka panjangnya masih belum pasti.
Sementara sejumlah pejabat Eropa mengapresiasi keputusan tarif tersebut sebagai tindakan yang diperlukan untuk melindungi produsen dalam negeri.
Presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman, Hildegard Mueller, memperingatkan jika keputusan tarif tersebut akan menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen dan berisiko memicu perang dagang.
Situasinya semakin rumit karena banyak kendaraan listrik yang dijual dengan merek Eropa yang sebetulnya diproduksi di China.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampak kenaikan tarif terhadap harga kendaraan listrik. Konsumen mungkin harus membayar lebih mahal untuk kendaraan yang mereka yakini buatan Eropa.
Seiring mendekatnya batas waktu penerapan tarif, negosiasi antara Uni Eropa dan China terus berlanjut. Kedua pihak tengah menjajaki solusi alternatif, seperti mekanisme untuk mengendalikan harga dan volume ekspor.