Sayangnya, tidak ada informasi soal spesifikasi komponen inti sistem ini. Tampaknya Xiaomi perlu menggunakan motor listrik lain selain V6 dan V8 yang dikembangkan sendiri karena keduanya dirancang untuk sistem tegangan tinggi 800V, sedangkan model jarak jauh biasanya mengadopsi sistem 400V.
Crossover Xiaomi N3 EREV akan mengadopsi sistem kemudi roda belakang. Detail lain tentang SUV ini juga belum terungkap.
Sebagai informasi, range extender baru-baru ini menjadi populer di China, dengan merek Li Auto dan Aito yang menjadi pionir segmen ini.
Dari Januari hingga Oktober 2024, Li Auto menjual 393.257 unit di China, dan Aito menjual 351.663 unit mobil. Sebagian besar dari mereka memiliki powertrain EREV.
SUV bermerek Xiaomi dengan powertrain EREV kemungkinan besar akan menjadi salah satu pemimpin segmen.
Perlu dicatat, Xiaomi memproduksi lebih dari 100.000 unit mobil listrik pertamanya SU7 dalam 230 hari. Target penjualan tahunannya naik menjadi 130.000 unit.