Xiaomi SU7 Ultra. (Foto: Istimewa via CarNewsChina)
Ntvnews.id, Jakarta - Xiaomi akhirnya menarik kembali pembaruan perangkat lunak yang membatasi performa maksimal sedan listrik SU7 Ultra, setelah menuai protes dari para pemilik kendaraan tersebut.
Dikutip dari CarNewsChina, Senin, 5 Mei 2025, kontroversi ini bermula saat Xiaomi merilis pembaruan versi 1.7.0 yang memangkas tenaga maksimal dari 1548 tenaga kuda menjadi sekitar 900 tenaga kuda dalam penggunaan harian.
Untuk membuka tenaga penuh, pengguna diwajibkan menyelesaikan putaran kualifikasi di sirkuit tertentu melalui sistem baru bernama "Penilaian waktu putaran mode kualifikasi".
Tak hanya itu, pembaruan juga menambahkan jeda 60 detik sebelum fitur launch control bisa digunakan, mencegah ledakan tenaga di kondisi jalan umum.
Menurut juru bicara Xiaomi Auto, pembatasan ini diberlakukan demi keselamatan karena performa tinggi SU7 Ultra seharusnya hanya digunakan di lintasan dengan persiapan khusus.
"Daya keluaran penuh 1548 tenaga kuda dirancang untuk penggunaan di sirkuit dengan ban dan persiapan yang tepat. Kami ingin memastikan pemilik dapat menikmati performa ini dengan aman," demikian disampaikan perusahaan asal China itu dalam menanggapi pertanyaan pelanggan.
Namun, langkah ini justru memicu kemarahan pembeli yang merasa hak mereka untuk menikmati performa maksimal mobil telah dibatasi.
Forum daring dan media sosial ramai dengan kritik terhadap kebijakan tersebut, meski sebagian masih mendukung alasan keamanan yang dikemukakan Xiaomi.
Menanggapi tekanan publik, Xiaomi akhirnya mencabut pembaruan tersebut dan berjanji akan lebih transparan dalam merilis perubahan di masa depan.
"Kami menghargai masukan dari komunitas pengguna dan akan meningkatkan komunikasi kami ke depan," kata perwakilan perusahaan.
Xiaomi SU7 Ultra sendiri dikenal sebagai sedan listrik berperforma ekstrem yang diklaim mampu menyaingi Porsche dan Tesla.
Mobil ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam 1,98 detik dan mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 350 km/jam. Mobil listrik ini dibanderol dengan harga 529.900 yuan (sekitar Rp1,19 miliar).
Insiden ini menyoroti tantangan baru dalam industri otomotif modern, di mana pembaruan perangkat lunak kini berperan besar dalam menentukan fitur dan performa kendaraan.
Xiaomi menyatakan tetap berkomitmen untuk melibatkan pengguna dalam pengembangan produk ke depan, meski tetap menegaskan jika sirkuit balap adalah tempat terbaik untuk menguji kemampuan penuh SU7 Ultra.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
