Dampak Anak Berpuasa Tanpa Sahur, Berisiko Hipoglikemia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mar 2025, 12:04
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi anak berbuka puasa Ilustrasi anak berbuka puasa (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, ahli gizi dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), mengungkapkan bahwa anak yang berpuasa tanpa sahur dapat mengalami berbagai dampak, salah satunya adalah risiko hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah turun di bawah normal, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan

"Tidak sahur dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang berpotensi mengakibatkan pusing, gemetar, lemas, bahkan pingsan," kata Lucy, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, pada Kamis 6 Maret 2025.

Dokter yang pernah menjadi bagian dari Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) di Sekretariat Wakil Presiden RI pada 2019 itu menjelaskan bahwa berpuasa tanpa sahur juga dapat berdampak pada daya ingat anak.  

Baca juga: Keutamaan Makan Sahur: Berkah dan Kebaikan yang Sayang Dilewatkan

"Studi menunjukkan bahwa kurangnya asupan makanan di pagi hari dapat menurunkan performa akademik dan daya ingat pada anak," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa tidak sahur dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada anak, yang dapat memicu sakit kepala, mulut kering, sulit berkonsentrasi, dan perubahan mood. 

"Anak yang melewatkan sahur berisiko mengalami perubahan mood seperti mudah marah, gelisah, atau stres akibat kurangnya energi yang cukup untuk mengontrol emosi," ucapnya.

Kurangnya asupan serat saat sahur dapat memicu gangguan pencernaan seperti sembelit atau naiknya asam lambung (GERD), terutama bagi anak dengan riwayat maag.

Selain itu, tidak sahur juga dapat melemahkan daya tahan dan kekuatan otot, karena tubuh mulai memanfaatkan cadangan lemak dan protein sebagai sumber energi. 

"Penurunan daya tahan tubuh, menghambat produksi sel-sel imun yang melawan virus dan bakteri sehingga anak lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, batuk, dan penyakit lainnya," tambah dokter yang juga merupakan Direktur Program Pembelajaran PT Yapindo. 

(Sumber: Antara)

x|close