Putin Soroti Sikap NATO Tetap Ngotot Ingin Perang, Padahal AS Tak Lagi Anggap Rusia Musuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2025, 08:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Dushanbe, Tajikistan, pada 9 Oktober 2025. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Dushanbe, Tajikistan, pada 9 Oktober 2025. (Aljazeera)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak lagi memandang Rusia sebagai lawan atau musuh. Namun, menurutnya, NATO aliansi militer yang dibentuk oleh AS justru masih mempersiapkan diri untuk berkonfrontasi dengan Rusia.

Dalam sesi tanya jawab tahunan yang dirangkai dengan konferensi pers akhir tahun di Moskow, Jumat, 19 Desember 2025, Putin menegaskan bahwa AS bukan hanya berperan sebagai “pencipta NATO,” tetapi juga merupakan “pemain kunci dan penyandang dana utama” bagi aliansi tersebut.

"Semua sumber daya utama (NATO) berasal dari AS. Uang, teknologi militer, senjata, amunisi — semuanya datang dari sana. Itulah fondasinya," ujar Putin dilansir dari Andolu, Sabtu, 20 Desember 2025.

Baca Juga: Kemendagri Kumpulkan Bantuan Sekitar Rp48 Miliar Untuk Pemulihan Wilayah Terdampak Bencana di Sumatera

Meski demikian, lanjut Putin, berdasarkan strategi keamanan nasional terbaru, AS tidak lagi menempatkan Rusia sebagai musuh. Hal ini, menurutnya, bertolak belakang dengan sikap NATO yang dinilai tetap bersiap menghadapi perang dengan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin <b>(President of Rusia)</b> Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

"Apa ini? Bisakah Anda membaca? Bagaimana Anda mengarahkan NATO untuk berperang dengan Rusia jika negara utama NATO [AS] tidak menganggap kami sebagai lawan atau musuh?" katanya.

Putin juga menyinggung Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, yang ia sebut sebagai figur yang cerdas dan berpikir sistematis. Namun, ia menilai pernyataan Rutte terkait potensi perang dengan Rusia menimbulkan tanda tanya dan menyarankan agar Sekjen NATO tersebut mencermati kembali strategi keamanan nasional terbaru AS.

Sebelumnya, dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich di Berlin, Jerman, pada 11 Desember, Rutte memperingatkan bahwa Rusia berpotensi menyerang negara-negara anggota NATO dalam lima tahun ke depan.

"Kita adalah target Rusia berikutnya," kata dia, seperti dikutip Anadolu.

x|close