10 Tahun Jokowi Jadi Presiden, Kemenhub Catat 1.731 Km Jalur Kereta Telah Dibangun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Sep 2024, 09:45
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kemenhub catat 1.731 km jalur kereta telah bibangun di era Jokowi/ Dok.Kemenhub Kemenhub catat 1.731 km jalur kereta telah bibangun di era Jokowi/ Dok.Kemenhub

Ntvnews.id, Jakarta - Selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejak 2015 Kementerian Perhubungan telah membangun dan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 kilometer/spoor atau km/sp di 55 lokasi di seluruh Indonesia.

"Dalam kurun hampir 10 tahun terakhir, Kemenhub telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api. Total panjang jalur kereta api yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur dwi ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Senin (30/9/2024).

Selain pembangunan dan reaktivasi, kata Budi Karya, Kemenhub juga telah melakukan peningkatan dan rehabilitasi (perawatan) jalur KA sepanjang 1.900 km/sp di 25 lokasi, serta elektrifikasi jalur sepanjang 522 km/sp.

Adapun untuk pembangunan dan rehabilitasi sektor perkeretaapian selama 2015-2024, pemerintah telah mendanai dengan anggaran sebesar Rp223,870 triliun.

Baca juga: 2 Periode Jadi Presiden, Jokowi Bangun 2.432 Km Jalan Tol hingga 5.999 Km Jalan Baru

Pemerintah juga telah memberikan public service obligation (PSO) sebagai bentuk pelayanan publik sektor perkeretaapian kepada PT Kereta Api Indonesia, selama 2015-2024 dengan total sebesar Rp26,027 triliun.

"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia," tambah Menhub.

Menhub juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian.

Berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia, diantaranya ada tiga transportasi massal, baik perkotaan maupun antar kota, yang saat ini telah beroperasi yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.

"Terus berinovasi dalam pelayanan dan teknologi, serta meningkatkan kinerja guna memenuhi harapan masyarakat, karena inovasi yang ditingkatkan dapat membawa citra yang baik bagi pengembangan transportasi," ucap Menhub.

Baca juga: 2 Periode Jadi Presiden, Jokowi Telah Bangun 27 Bandara Baru di RI

Terkait dengan Whoosh, Menhub mengatakan kereta api cepat ini sudah menjadi buah bibir internasional.

Ia mengenang bagaimana asal mula penamaan Whoosh yang merupakan akronim dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal'. Filosofi "Whoosh" berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.

Menhub menyebut penamaan Whoosh merupakan hasil dari sayembara terbatas pembuatan desain identitas yang dilakukan oleh tim penilai.

Adapun tim penilai diketuai oleh Triawan Munaf, yang sudah melakukan penilaian sejak bulan Juli 2023 lalu. Sedangkan yang menjadi tim pengarah Sayembara ini yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menhub Budi Karya Sumadi.

"Atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kita perlu memberikan identitas yang mencerminkan nilai-nilai dari Kereta Api Cepat yang menjadi prestasi dan kebanggaan Indonesia. Kira-kira tiga pekan sebelum diluncurkan, kita cari nama Whoosh yang artinya cepat seperti kilat. Di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia mereka kagum sekali dan mereka tahu nama Whoosh itu artinya apa," tutur Menhub.

Halaman
x|close