Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai transaksi pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 mencapai USD22,73 miliar atau sekitar Rp353 triliun.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan nilai transaksi tersebut terdiri atas transaksi barang dan jasa senilai USD19,59 miliar, serta transaksi investasi senilai USD3,04 miliar.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebut nilai itu melampaui target transaksi yang ditetapkan, yaitu USD15 miliar.
"Alhamdulillah antusiasme eksportir, buyer, serta inveestoor terhadap TEI tahun ini sungguh luar biasa. TEI menghadirkan manfaat bagi eksportir dan buyer dan selalu berinovasi pada setiap pelaksanaannya," ucap Zulhas dalam keterangannya dikutip, Senin (14/10/2024).
Baca juga: Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-39 Jadi Momentum Dorong Ekspor dan Tingkatkan Daya Saing Produk
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Go Global, Sepakati Tiga Kerja Sama Dagang di Hari Pertama Trade Expo Indonesia 2024
Lebih lanjut, Zulhas merinci TEI ke-39 diikuti sebanyak 1.460 pelaku bisnis dengan jumlah pengunjung mencapai 41.488 oran dari 140 negara, dan jumlah buyer mancanegara sebanyak 8.042 buyer.
Sementara negara dengan transaksi terbesar selama TEI-ke 39 adalah India dengan catatan transaksi sebesar USD7,46 miliar dengan persentase 37,91 persen, Vietnam USD3,67 miliar (18,64 persen).
Kemudian Belanda USD2,76 miliar (14,03 persen), Filipina USD2,25 miliar (11,46 persen), serta Mesir USD623,40 juta (3,17 persen).
Adapun produk paling diminati selama TEI tahun ini di antaranya batu bara dengan capaian transaksi senilai USD7,34 miliar dengan persentase 37,29 persen, baja USD2,72 miliar (13,85 persen).
Lalu minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya USD1,76 Miliar (8,94 persen), logistik sebesar USD1,66 miliar (8,41 persen), serta kertas USD1,05 miliar (5,34 persen).