A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Rupiah Merosot ke Rp15.640 per Dolar AS - Ntvnews.id

IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Rupiah Merosot ke Rp15.640 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2024, 10:40
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (24/10) diperkirakan bergerak melemah terbatas seiring pelaku pasar bersikap wait and see menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika Serikat (AS)

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka melemah 8,89 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.778,66.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,80 poin atau 0,19 persen ke posisi 952,94.

"IHSG berpotensi terkoreksi minor setelah naik terus sejak 11 Oktober 2024,” ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Dari mancanegara, Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (22/10), menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 untuk Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Inggris namun memangkasnya untuk China, Jepang, dan Zona Euro.

Di Asia, ketahanan reli saham China baru-baru ini terus menarik perhatian setelah rencana penerbitan obligasi pemerintah khusus senilai 2 triliun yuan untuk membantu menciptakan stabilisasi pasar.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup melemah karena yield US Treasury yang meningkat menekan saham Mega Cap dan kekhawatiran tentang pemangkasan suku bunga dari The Fed, di tambah berita perusahaan menekan McDonald's dan Coca-Cola.

Sentimen utama bursa saham AS datang setelah yield US Treasury tenor acuan 10-tahun mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan menjelang pemilihan presiden yang akan datang.

Indeks Dow Jones ditutup turun 0,96 persen menjadi 42.514,95, indeks S&P 500 melemah 0,92 persen ke 5.797,42 dan indeks Nasdaq Composite turun 1,60 persen ke 18.276,65.

Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, Nvidia anjlok 2,81 persen, Apple melemah 2,16 persen, Meta Platforms turun 3,15 persen, dan Amazon melemah 2,63 persen.

Sementara itu, saham McDonald's anjlok 5,12 persen setelah infeksi E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder-nya menewaskan satu orang dan membuat banyak orang sakit. Saham Coca-Cola juga turun 2,07 persen, saham Boeing turun 1,76 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikei menguat 83,50 poin atau 0,22 persen ke 38.188,39, indeks Shanghai melemah 246,12 poin atau 1,19 persen ke 20.514,02, indeks Hang Seng melemah 23,91 poin atau 0,72 persen ke 3.278,88, dan indeks Strait Times menguat 9,13 poin atau 0,25 persen ke 3.609,91.

Bergeser ke nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (24/10) melemah 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.640 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.627 per dolar AS.

Halaman
x|close