IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.752 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2024, 11:05
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11), diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see'terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 6,27 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.272,72.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,00 poin atau 0,11 persen ke posisi 880,10.

"IHSG hari ini (12/11) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.300," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Rp15.809 per Dolar AS

Dari mancanegara, reli bursa saham AS terjadi setelah respon positif pelaku pasar atas kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

Di sisi lain, pada pekan ini pelaku pasar tengah mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (14/11).

Dari Asia, penyaluran kredit baru di China melanjutkan perlambatan meskipun berbagai stimulus telah diberikan.

Bank Sentral China (PBoC) melaporkan jumlah kredit baru pada Oktober 2024 tercatat 500 miliar yuan China atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.590 miliar yuan China, permintaan kredit menyusut akibat kinerja industri manufaktur yang juga menurun di tengah lesunya daya beli.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Lesu ke Rp15.715 per Dolar AS

Dari dalam negeri, melemahnya daya beli masyarakat menjadi kekhawatiran pelaku pasar, pasalnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2024 turun ke level 121,1 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,5.

Meskipun masih di atas level optimis, namun perolehan tersebut merupakan yang terendah sejak Desember 2022.

Sementara itu, bursa saham AS diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,69 persen ke level 44.293,13 melampaui angka 44.000 untuk pertama kali, indeks S&P 500 mencapai rekor naik 0,1 persen ke 6.001,35, dan Nasdaq Composite bergerak tipis 0,06 persen ke 19.298,76.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 259,39 poin atau 0,66 persen ke level 39792,69, indeks Hang Seng melemah 43,15 poin atau 0,21 persen ke level 20.383,77, indeks Shanghai menguat 13,27 poin atau 0,38 persen ke 3.483,34, dan indeks Straits Times melemah 22,14 poin atau 0,59 persen ke 3.717,32.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (12/11) turun 62 poin atau 0,40 persen menjadi Rp15.752 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.690 per dolar AS.

Halaman
x|close