Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Pekalongan - Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BBPSI Biogen) Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa diperlukan varietas padi unggul baru untuk dapat menanam padi di lahan yang sebelumnya terdampak rob atau payau, guna mencapai hasil panen yang optimal.
Kepala BBPSI Biogen Kementan, Arif Surahman, menjelaskan di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis lalu, bahwa salah satu masalah utama pada lahan sawah payau di pesisir pantai adalah tingginya salinitas, baik pada sumber air maupun tanah yang tercemar oleh intrusi air laut.
"Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan varietas padi unggul yang tahan terhadap salinitas tinggi, seperti padi varietas BioSalin," ujar Arif, dikutip dari Antara, 14 November 2024.
Dia menjelaskan bahwa risiko menanam padi di lahan payau antara lain adalah keracunan ion pada tanaman, yang mengakibatkan penurunan jumlah anakan padi dan akhirnya menurunkan produktivitas.
Baca juga: Apple Diam-diam Sematkan Teknologi Titik Kuantum di Layar MacBook Pro M4
Namun, lanjutnya, di Kota Pekalongan, penggunaan varietas baru ini berhasil menghasilkan panen hingga 7,1 ton per hektare, yang menurutnya sudah merupakan hasil yang luar biasa.
Di tengah acara panen padi BioSalin di lahan yang terdampak rob di Kelurahan Krapyak, Pekalongan, Arif mengungkapkan bahwa uji coba penanaman padi varietas BioSalin telah dilakukan di berbagai wilayah Pantura, termasuk Pekalongan, Banten, Bekasi, hingga Merauke.