Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, berhasil memperoleh pendanaan hijau senilai EUR 1,2 miliar dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) untuk sektor kelistrikan.
Pendanaan ini diumumkan pada ajang Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, dan bertujuan untuk mendukung pengembangan infrastruktur kelistrikan hijau dalam upaya mencapai swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca Juga: Harga Emas Turun, Pengunjung Mal Ini Rela Antri Beli Logam Mulia
Kesepakatan tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dan KfW.
Hashim Djojohadikusumo. (Antara)
Kerja sama ini difokuskan pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage serta jaringan transmisi yang terhubung dengan pembangkit energi hijau.
Hashim menegaskan bahwa komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi adalah hal yang mutlak. Dengan memperkuat kolaborasi global, diharapkan peralihan menuju energi terbarukan akan mendukung swasembada energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen secara berkelanjutan," ujarnya dikutip dari Antara, Senin, 18 November 2024.