Ntvnews.id, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mencatat secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi pada November 2024 sebesar 1,55 persen.
"Tingkat inflasi tahun ke tahun pada November 2024 adalah sebesar 1,55 persen atau terjadi terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024,” ucap Amalia di Jakarta, Senin 2 Desember 2024.
Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan utama ya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,68 persen dan memberikan andil 0,48 persen terhadap inflasi umum.
Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah Sigaret Keretek Mesin (SKM) dengan andil sebesar 0,13 persen, serta beras dan bawang merah masing-masing memberikan andil 0,11 persen.
Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, BPS Singgung Situasi Saat Tahun 1999
Kemudian komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah kopi bubuk 0,10 persen, minyak goreng 0,09 persen, tomat dan bawang putih masing-masing 0,06 persen, dan daging ayam ras 0,05 persen.
Di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas lain yang memberikan andil cukup signifikan adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi 0,36 persen dan 0,06 persen.