QRIS Tap NFC Siap Diluncurkan sebagai Alternatif Pembayaran Transportasi pada 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2024, 18:38
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Hasil transaksi QRIS Tap NFC pada ponsel dan mesin EDC reader dalam uji coba implementasi QRIS Tap NFC oleh Bank Indonesia di jakarta, Jumat (20/12/2024). Hasil transaksi QRIS Tap NFC pada ponsel dan mesin EDC reader dalam uji coba implementasi QRIS Tap NFC oleh Bank Indonesia di jakarta, Jumat (20/12/2024). (ANTARA (Rizka Khaerunnisa))

Ntvnews.id, Jakarta - Bank Indonesia (BI) sedang menguji coba penggunaan QRIS Tap berbasis teknologi komunikasi jarak dekat (NFC) sebagai alternatif sistem pembayaran untuk transportasi di wilayah Jabodetabek, yang direncanakan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2025.

Uji coba ini dilakukan khusus pada moda transportasi Damri. Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

"Keunggulannya pertama adalah transaksi yang cepat dan aman. Kedua, tidak akan ada antrean karena prosesnya cepat, sehingga semua layanan transportasi akan berjalan lebih optimal. Semua bank yang terlibat dalam uji coba ini siap menggunakan dengan satu alat pembaca (EDC reader)," ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, setelah uji coba QRIS Tap NFC di Jakarta pada Jumat, 20 Desember 2024.

Dicky menyampaikan bahwa saat ini BI sedang mempersiapkan dan menyempurnakan teknologi serta layanan terkait dengan QRIS Tap NFC. Secara bertahap, seluruh moda transportasi di Jabodetabek ditargetkan dapat mengadopsi sistem pembayaran ini.

“Semua penyedia layanan transportasi seperti Transjakarta, MRT, LRT, dan lainnya sudah tertarik. Sekarang tinggal menyesuaikan kebijakan masing-masing. Masyarakat Jakarta menggunakan berbagai moda transportasi, jadi kami memastikan semuanya bisa terintegrasi,” tambahnya.

Baca juga: Optimis, BI Sumbar Targetkan 147 Pibu Pengguna QRIS Baru Terealisasi

Dengan menggunakan QRIS Tap NFC, masyarakat dapat lebih mudah melakukan pembayaran digital tanpa perlu memindai kode dengan kamera ponsel. Pengguna cukup menempelkan ponsel yang dilengkapi dengan teknologi NFC yang sudah terintegrasi dengan aplikasi mobile banking.

Dicky menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 14 penyelenggara jasa pembayaran, termasuk bank-bank besar, yang ikut dalam uji coba QRIS Tap NFC.

Sebanyak 110 armada transportasi di Jabodetabek akan mengimplementasikan QRIS Tap NFC pada tahap awal, dengan 33 rute yang sudah disiapkan di wilayah tersebut. Selain di Jabodetabek, BI juga menargetkan implementasi QRIS Tap NFC untuk transportasi antarkota, angkutan KSPN, dan transportasi di berbagai daerah.

QRIS Tap NFC juga diharapkan dapat digunakan untuk merchant UMKM sebagai kelanjutan dari pengembangan QRIS konvensional yang saat ini sudah berkembang pesat.

Pada konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Desember 2024 di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, melaporkan bahwa jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 35,1 juta, yang mayoritas berasal dari pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman.

Per November 2024, jumlah pengguna QRIS tercatat mencapai 55,02 juta, melebihi target 55 juta pengguna untuk tahun 2024. Total transaksi QRIS pada periode tersebut mencapai 5,46 miliar transaksi, atau 218% dari target transaksi 2,5 miliar.

Baca juga: Ramai Soal Transaksi Qris Bakal Kenai Tarif PPN 12 Persen, Warganet Beri Kritikan Pedas

Melihat perkembangan pesat ini, BI menargetkan volume transaksi QRIS akan meningkat menjadi 6,5 miliar pada 2025, dengan target pengguna mencapai 58 juta dan merchant sebanyak 40 juta.

Fili mengungkapkan bahwa pengembangan QRIS Tap NFC merupakan bentuk “hadiah” bagi masyarakat, mengingat pertumbuhan QRIS konvensional yang sangat pesat sejak peluncurannya lima tahun lalu.

"Saat ini, ASPI dan industri sudah siap. Kami juga telah menyiapkan aspek bisnis dan teknis. Uji coba, pengujian integrasi sistem (SIT), dan uji penerimaan pengguna (UAT) semuanya berhasil dengan tingkat keberhasilan 100%. Oleh karena itu, kami siap memulai dengan implementasi di sektor transportasi," kata Fili.

(Sumber: Antara)

x|close