BRI Pulogadung Pecat Karyawan yang Catut Nama Nasabah untuk Kredit Fiktif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jan 2025, 19:24
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Warga keluar dari Galeri e-Banking usai bertansaksi melalui ATM Bank BRI. Ilustrasi Warga keluar dari Galeri e-Banking usai bertansaksi melalui ATM Bank BRI. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/ama/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku telah mengambil langkah tegas terkait kasus dugaan penyalahgunaan data dan fasilitas kredit fiktif yang terjadi di BRI Unit Pulogadung, Jakarta Timur.

Pimpinan BRI Kantor Cabang Rawamangun Rahardian Umar Deni menyebut, telah melakukan pemecatan dan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

"Kasus penyalahgunaan data dan fasilitas kredit fiktif yang terjadi di BRI Unit Pulogadung Jakarta Timur telah ditindaktegas dengan melakukan pemecatan dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian," ucap Rahardian kepada Ntvnews.id, Rabu 8 Januari 2025.

Adapun langkah tegas ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap prinsip Zero Tolerance To Fraud dan anti-korupsi yang terus dijalankan guna menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari segala bentuk tindak kejahatan perbankan.

Baca juga: Nasabah Keluhkan Penyelewengan Kredit di BRI, Oknum Karyawan Diduga Gunakan Nama Nasabah Tanpa Izin

Kemudian, kata dia, BRI juga telah melakukan pertemuan dengan nasabah dan menjelaskan terkait kasus tersebut. Rahardian menyebut masalah itu telah diselesaikan dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"BRI menyerahkan dan proses penyelesaian kasus tersebut sepenuhnya melalui ranah hukum, serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak berwenang, yang telah memproses laporan BRI tersebut sesuai dengan ketentuan maupun peraturan perundangan yang berlaku," ungkapnya.

BRI, lanjut Rahardian, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam dalam setiap operasional bisnisnya.

Seorang nasabah BRI atas nama Lucy mengungkap pengalaman pahitnya terkait penyelewengan dana yang diduga melibatkan karyawan BRI.

Baca juga: Bank BRI Diduga Kena Serangan Ransomware, Pakar: Data Tak Cukup Meyakinkan

Ilustrasi gedung Bank BRI/Ist Ilustrasi gedung Bank BRI/Ist

Kejadian ini membuat Lucy dan adiknya, Susan, menanggung kerugian finansial yang cukup besar akibat penipuan itu.

Kejadian ini bermula ketika Susan yang merupakan teman dekat dari oknum karyawan berinisial A diajak untuk mengambil kredit.

Namun, oknum itu meminta agar pembayaran cicilan dilakukan langsung kepadanya, dengan janji bahwa ia akan menyetorkan uang tersebut ke bank.

"Setiap bulan aku transfer uang ke dia dan ini berjalan selama dua setengah tahun. Tapi tiba-tiba saya dihubungi oleh pihak BRI dan diberitahu bahwa pembayaran saya tidak diteruskan ke bank,” ucap Lucy saat berbincang dengan Ntvnews.id Selasa 7 Januari 2025 kemarin. 

Adapun kerugian yang dialami oleh Lucy cukup signifikan. Selain merusak riwayat kreditnya, ia juga harus menanggung sekitar Rp50 juta yang telah dibayarkan namun tidak sampai ke bank.

Baca juga: Bank BRI Diduga Terkena Serangan Ransomware, Gimana Nasib Data Nasabah?

Namun, yang lebih mengejutkan adalah kerugian yang dialami oleh adiknya Susan, yang namanya digunakan oleh oknum tersebut untuk mengajukan kredit palsu.

Tanpa sepengetahuan adiknya, oknum tersebut mengajukan kredit sebesar Rp200 juta yang tidak pernah diambil dan tidak ada pembayaran yang dilakukan. Akibatnya, adiknya terdaftar sebagai debitur bermasalah dengan status kolektif lima.

Halaman

TERKINI

Load More
x|close