Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC) Thailand, hari ini, Senin, 13 Januari 2025 memanggil dua merek ponsel asal China, Oppo dan Realme, terkait kekhawatiran atas aplikasi pinjaman online (pinjol) Fineasy yang terpasang secara bawaan di ponsel mereka.
Fineasy adalah aplikasi pre-install pada ponsel Oppo dan Realme yang tidak dapat dihapus, dan diyakini memiliki akses ke data pribadi, juga mampu mengirimkan notifikasi, berdasarkan laporan pengguna.
Baca Juga: Pasang Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna, Oppo dan Realme Minta Maaf
Dikutip dari The Nation, Senin, 13 Januari 2025, Oppo dan Realme telah menyampaikan permintaan maaf, berjanji bahwa pengguna akan segera dapat menghapus aplikasi tersebut sendiri atau dapat mengunjungi pusat layanan di seluruh Thailand untuk menghapusnya secara langsung.
Komisioner hukum NBTC, Pol Gen Nathathorn Prousoontorn, menegaskan bahwa produsen ponsel diwajibkan untuk mengajukan model baru ke NBTC untuk diperiksa guna memastikan tidak ada risiko bagi konsumen.
Namun, menurutnya, NBTC tidak memeriksa perangkat lunak atau aplikasi pada ponsel.
“Kasus terkait pemasangan aplikasi pada ponsel belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga saat ini tidak ada lembaga yang mengawasi masalah ini,” ujarnya.
“Untuk mencegah kasus serupa di masa depan, NBTC akan mengadakan diskusi dengan lembaga terkait dan dua merek ponsel tersebut pada 13 Januari untuk mencari solusi,” tambahnya.