Elpiji Langka, Pedagang Warteg di Kedoya Masak dengan Kayu Bakar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Feb 2025, 11:00
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pengusaha warteg di Kedoya Selatan bernama Mantoyo (65) mengeluhkan habisnya ketersediaan LPG 3 kilogram di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pengusaha warteg di Kedoya Selatan bernama Mantoyo (65) mengeluhkan habisnya ketersediaan LPG 3 kilogram di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) (Abtaranews.com)


Ntvnews.id
, Jakarta - Pemilik warung tegal (warteg) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terpaksa memasak dengan kayu bakar karena kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir. 

"Masak pakai kayu bakar di dapur, udah berapa hari ini. Sebelah warteg kan kebetulan ada tukang kayu kusen. Jadi kusen yang enggak dipakai, bisa diambil," kata seorang pemilik warteg bernama Mantoyo di Jakarta, Kamis 5 Febuari 2025.

Mantoyo mengatakan bahwa hari ini ia belum mendapatkan kuota elpiji 3 kg yang disediakan oleh SPBU di Jalan Kedoya Pesing No. 23, Kedoya Selatan. 

"Tadi udah habis di SPBU. Makanya, mau keliling dulu ke warung-warung untuk mencari gas," ucapnya. 

Dia mengaku bahwa harga satu tabung elpiji berukuran 3 kg dibelinya dengan harga Rp25 ribu/tabung di pengecer. Harga itu berbeda jauh dengan harga di SPBU yakni Rp16 ribu/tabung.

"Ya enggak apa-apalah harganya beda, cuman susah nyarinya. Tadi udah keliling beberapa warung, enggak dapat (elpiji)," ujar Mantoyo yang membawa dua buah tabung elpiji kosong di sepeda motornya.

Dia menambahkan, dirinya kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak Senin (3/2), sehingga terpaksa memasak menggunakan kayu bakar. 

Baca juga: Warga Antre Berjam-jam untuk Dapatkan Elpiji 3 Kg di Gandaria Selatan

"Ya, harapannya mulai tersedia lagi. Susah juga masak pakai kayu bakar," ucapnya.

 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kedoya Pesing Nomor 23, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hanya menyediakan 100 tabung "liquefied petroleum gas" (LPG/elpiji) 3 kilogram setiap harinya. 

Ketersediaan yang terbatas membuat petugas di SPBU tersebut harus membatasi antrian setelah 100 tabung gas pertama habis, agar warga tidak mengantri sia-sia.

"Setiap hari itu cuma sedia 100 tabung (LPG 3 kg), intinya sebulan cuma ada 3.000 tabung. Jadi antreannya kita hitung dulu," kata petugas administrasi penjualan elpiji di SPBU Jalan Kedoya Pesing, Ilham. 

Ilham menjelaskan bahwa elpiji di SPBU tersebut hanya bisa dibeli oleh warga yang memiliki KTP dengan alamat di Kedoya Selatan atau Kedoya Utara. 

"Satu orang, satu KTP, cuma bisa bawa maksimal dua tabung," ujar Ilham.

Elpiji 3 kg yang dijual di SPBU itu khusus diperuntukkan bagi warga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan harga Rp16.000 per tabung.

(Sumber: Antara)

x|close