Ntvnews.id
Menurut laporan TechCrunch akhir pekan lalu, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan menyatakan bahwa aplikasi DeepSeek dapat diunduh kembali setelah aplikasi tersebut dinilai mematuhi undang-undang privasi di Korea Selatan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Pembatasan ini tidak berdampak pada pengguna yang sudah mengunduh DeepSeek atau mengakses aplikasi AI tersebut melalui situs web.
Baca juga: Korea Selatan Berlakukan Aturan Baru untuk Mengatur Penggunaan DeepSeek
Namun, pihak otoritas sangat menyarankan agar pengguna tidak memasukkan informasi pribadi ke dalam aplikasi DeepSeek hingga keputusan akhir dikeluarkan mengenai penggunaan aplikasi tersebut.
Setelah DeepSeek meluncurkan layanannya di Korea Selatan pada akhir Januari 2025, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan menghubungi perusahaan China tersebut untuk meminta klarifikasi mengenai cara mereka mengumpulkan dan memproses data pribadi pengguna.
Dalam penilaiannya, otoritas tersebut menemukan masalah terkait layanan pihak ketiga dan kebijakan privasi DeepSeek.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa dalam penyelidikan mereka, terungkap bahwa DeepSeek telah mengirim data pengguna di Korea Selatan ke ByteDance, perusahaan induk TikTok.
DeepSeek belum memberikan tanggapan terkait pernyataan tersebut.
Komisi juga menjelaskan bahwa DeepSeek baru-baru ini menunjuk perwakilan lokal di Korea Selatan dan mengakui bahwa mereka kurang memahami peraturan privasi Korea Selatan saat pertama kali meluncurkan layanan mereka.
Perusahaan asal China itu berjanji untuk bekerja sama dengan pihak berwenang di Korea Selatan.
Baca juga: Kemkomdigi Terus Eksplorasi DeepSeek untuk Kembangkan AI di Indonesia
Awal bulan ini, Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, Kepolisian Korea Selatan, serta perusahaan milik negara Korea Hydro & Nuclear Power, sementara memblokir akses ke aplikasi DeepSeek pada perangkat resmi mereka dengan alasan masalah keamanan.
Korea Selatan bukan satu-satunya negara yang waspada terhadap penggunaan DeepSeek karena asal-usulnya dari China.
Australia telah melarang penggunaan aplikasi tersebut pada perangkat pemerintah terkait masalah keamanan.
Garante, otoritas perlindungan data di Italia, memerintahkan DeepSeek untuk menonaktifkan chatbot-nya di Italia, sementara Taiwan melarang lembaga pemerintah menggunakan aplikasi AI DeepSeek. (Sumber: Antara)