Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa banyak perusahaan asing yang tertarik bekerja sama dan mendirikan joint venture dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Luhut pun menyebut salah satu perusahaan asal Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) yang akan berinvestasi di sektor eneri terbarukan dengan kapasitas 10 gigawat.
Menurutnya hal tersebut membuat visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekedar omon-omon saja.
"Saya bilang 10 gigawatt dari Abu Dhabi akan masuk untuk renewable energy, itu kan 10 miliar dolar AS. Belum lagi yang lain. Jadi, ya kalau dibilang zaman keemasan 2045 bukan omon-omon," ucap Luhut di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
Baca juga: Ini Kata Brian Yuliarto Usai Dilantik Jadi Mendiktisaintek
Baca juga: Ini Penyebab Prabowo Copot Satryo Brodjonegoro dari Kursi Mendiktisaintek?
Lebih lanjut, Luhut meminta semua pihak memahami badan baru yang dibentuk Presiden Prabowo nantinya masih memiliki banyak kekurangan.
"Tetapi kita semua harus memahami. Jangan tuh kalau ada kurang reseh kayak apa saja," ungkapnya.
Luhut pun menyebut dengan adanya konsolidasi aset negara dan dividen BUMN yang sudah ada, nantinya Danantara akan memiliki dana awal yang mencapai 25 miliar dolar AS.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan peluncuran Danantara akan dilakukan pada 24 Februari mendatang.
Pembentukan Danantara telah disetujui dalam Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.