Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk kelompok kerja (Pokja) pupuk bersubsidi.
Adapun pokja tersebut mengawasi dan mengevaluasi distribusi hingga penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran.
"Ini berdasarkan keputusan Menteri koordinator Bidang Pangan telah dibentuk kelompok kerja (Pokja) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi," ucap Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa 11 Maret 2025.
"Jadi ini pokja pupuk bersubsidi ya. Jadi yang 9,55 juta ton (pupuk) itu bukan barang dagangan itu kan pupuk bersubsidi, oleh karena itu perlu diawasi," sambungnya.
Baca juga: Kementan Umumkan Jadwal Pemutakhiran Data Penerima Pupuk Subsidi, Petani Jangan Sampai Terlewat
Baca juga: Prabowo: Rakyat Perlu Pupuk, Bibit, Sekolah Diperbaiki, Tak Usah Seminar Lagi!
Lebih lanjut, Zulhas menyebut penyaluran pupuk subsidi tepat waktu berdampak positif terhadap produksi pangan nasional.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi setara beras pada Januari hingga April 2024 mencapai 13,9 juta ton, sementara konsumsi nasional hanya 10,4 juta ton.
"Kalau produksinya 13,9 juta, yang kita konsumsi 10,4 juta ton, maka kita sampai April sudah lebih setara beras 3,5 juta ton," ungkap Zulhas.
Oleh karena itu, Zulhas optimis stok beras tahun ini aman dan tidak perlu impor sampai tahun depan.
"Salah satu sebabnya adalah pupuk yang tepat waktu sehingga produktivitasnya naik. Pupuk sampai sebelum waktu tanam. Oleh karena itu dibentuklah pokja yang mengawasi," tandasnya.