Ntvnews.id, Jakarta - Tim medis di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi, Jember, Jawa Timur, berhasil mengangkat cacing hidup dari perut seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun. Anak asal Madura tersebut awalnya dibawa ke rumah sakit karena mengalami sembelit dan perut kembung selama tiga hari.
Kisah medis ini dipublikasikan dalam Journal of Medical Case Reports pada 10 April 2025. Seminggu sebelum dirawat di rumah sakit, bocah itu mengalami diare dan demam, lalu diperiksa di puskesmas dan didiagnosis mengalami infeksi saluran kemih.
Setelah satu hari dirawat, anak tersebut mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut. Saat diperiksa di instalasi gawat darurat, ia didiagnosis menderita konstipasi. Namun, pada hari pertama observasi, pasien memuntahkan cacing sehingga dokter mulai mempertimbangkan kemungkinan askariasis, yaitu infeksi cacing gelang.
"Asupan makanan pasien terpantau normal dan belum pernah mengalami penurunan nafsu makan hingga minggu terakhir sebelum dirawat," demikian tertulis dalam laporan yang dipublikasikan dan dikutip pada Sabtu, 12 April 2025.
Baca Juga: Terkuak! Cacing di Wilayah Ini Ternyata Kebal dari Radiasi Nuklir
Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa anak tersebut sebelumnya tinggal di Bali, tempat ia kerap bermain di sungai bersama teman-temannya tanpa menggunakan alas kaki.
Setelah pindah ke Jember, ia sering ikut kakek dan neneknya mencari sampah di tempat pembuangan akhir. Selain itu, ibunya sering menyuapi anaknya langsung dengan tangan, dan air minum yang dikonsumsi berasal dari sumber yang tidak terjamin kebersihannya.
Pasien kemudian dirujuk ke bagian bedah anak untuk menjalani prosedur laparotomi eksploratif. Dalam operasi tersebut, tim medis menemukan tiga titik sumbatan di usus, yang kemudian diatasi dengan pembedahan untuk mengeluarkan cacing.
Baca Juga: Hotel Penginapan Netanyahu Diserbu Cacing dan Belatung
Setelah pembedahan, hasil pemeriksaan darah menunjukkan anak tersebut mengalami anemia. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi parasit, karena beberapa jenis cacing menghisap darah di usus dan menyebabkan kekurangan zat besi secara perlahan.
Pasien kemudian diberi pengobatan berupa antibiotik, cairan infus, dan tablet pyrantel pamoate—obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi cacing usus seperti cacing gelang dan cacing tambang. Ia diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dirawat selama seminggu.
"Faktor kebersihan dan sanitasi lingkungan yang buruk sangat berperan dalam kondisi seperti ini," jelas tim peneliti dalam laporan tersebut.