Bukan Hanya BYD, Pabrik VinFast di Subang Juga Pernah Diganggu Ormas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 08:31
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik perakitan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), PT Vinfast Automobile Indonesia, di Subang, Jawa Barat, Senin (15/7). Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik perakitan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), PT Vinfast Automobile Indonesia, di Subang, Jawa Barat, Senin (15/7). (Ist)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Perkumpullan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan bahwa proyek pembangunan pabrik mobil listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, ikut terganggu oleh oknum berkedok organisasi masyarakat (ormas).

Seperti diketahui, VinFast tengah membangun pabrik seluas 170 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp3,2 triliun di Indonesia.

"Saya pernah mendapat laporan, seperti VinFast juga pernah melaporkan ada gangguan-gangguan. Namun saya sudah bantu untuk komunikasikan ke wilayah setempat," ucap Moeldoko dikutip, Jumat 25 April 2025.

Adapun pabrik VinFast ini ditargetkan mulai produksi kuartal IV 2025 untuk mobil listrik VF 3. 

Baca juga: VinFast Berencana Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Indonesia

Gangguan ini pun menjadi sorotan serius, ia pun meminta seluruh pihak untuk menjaga iklim investasi di Indonesia lantaran bisa menciptakan lapangan kerja baru.

"Kami mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang perlu perhatian, maka semua masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak," jelasnya.

Sebelumnya, Moeldoko mendukung langkah Gubernur Jawa Barat untuk menindak premanisme yang dapat mengganggu investasi.

Hal ini menyinggung kasus premanisme yang terjadi pada pembangunan fasilitas manufaktur BYD di Subang, Jawa Barat.

"Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu," ucap Moeldoko.

Lebih lanjut, Moeldoko menyayangkan tindak premanisme yang terjadi pada pembangunan pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN tersebut.

Baca juga: VinFast Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Nilai Investasi Hingga Rp4 Triliun

Menurutnya masyarakat seharusnya turut ambil andil dalam menciptakan iklim investasi yang baik, sebab dengan hadirnya investasi akan terbuka pula lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

"Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu perhatian, maka kita semua, masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah, di satu sisi kan ironis, kita perlu peluang untuk bekerja, ada orang (investor) datang memberikan peluang, diganggu sama yang lain," ungkapnya.

x|close