Ntvnews.id, Beijing - China kembali meluncurkan tiga astronaut ke stasiun luar angkasa Tiangong, menggantikan kru yang telah bertugas sejak Oktober 2024.
Dilansir dari DW, Senin 28 April 2025, pesawat ruang angkasa Shenzhou-20 meluncur dari Gurun Gobi di barat laut China pekan ini, berdasarkan informasi dari media pemerintah.
Kru yang saat ini berada di Tiangong dijadwalkan kembali ke Bumi pada Selasa (29/4/2025) mendatang. Rotasi awak di stasiun Tiangong diperkirakan akan terus dilakukan setiap enam bulan sekali.
China terus memperkuat ambisinya di bidang eksplorasi luar angkasa, termasuk rencana mengirim misi berawak ke Bulan pada tahun 2030, membangun pangkalan di sana, serta melanjutkan misi eksplorasi ke Mars.
Baca Juga: NASA Tawarkan Uang Rp50,5 M untuk Siapapun yang Bisa Bersihkan Kotoran Astronaut
Untuk mewujudkan apa yang disebut Presiden Xi Jinping sebagai "impian luar angkasa" rakyat China, Beijing telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir.
Chen Dong ditunjuk sebagai komandan misi terbaru ini, setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan dua misi ke luar angkasa. Ia didampingi oleh Chen Zhongrui, mantan pilot Angkatan Udara, dan insinyur Wang Jie, yang keduanya menjalani penerbangan antariksa pertama mereka.
Selain melakukan perawatan stasiun dan aktivitas di luar angkasa, para astronaut bertugas memasang pelindung tambahan untuk mengantisipasi risiko dari puing-puing antariksa yang berpotensi mengganggu navigasi dan membahayakan operasi.
Baca Juga: Astronaut Balik ke Bumi Usai ‘Terlantar’ 9 Bulan di Luar Angkasa
Misi ini juga melibatkan serangkaian eksperimen fisika dan medis. Untuk pertama kalinya, mereka membawa cacing planaria, organisme air tawar yang dikenal dengan kemampuan regenerasinya yang luar biasa.
"Hasil penelitian terhadap planaria di luar angkasa dapat membantu memahami dan mengatasi cedera yang terjadi di lingkungan antariksa," jelas Lin Xiqiang, Wakil Direktur Badan Antariksa Nasional China (CMSA), dalam konferensi pers pada Rabu, 23 April 2025.
Karena Amerika Serikat melarang NASA bekerja sama dengan China atas alasan keamanan nasional, Beijing tidak terlibat dalam proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Sebagai gantinya, China semakin aktif mencari mitra baru untuk kerja sama luar angkasa.
Pada Februari lalu, China menandatangani kesepakatan dengan Pakistan untuk mengirim astronaut asing pertama ke stasiun Tiangong. Pada Rabu lalu, CMSA mengumumkan bahwa "dua astronaut asal Pakistan akan dipilih untuk menjalani pelatihan di China."