Mensesneg Ungkap Pengalihan Aset GBK ke Danantara Sesuai Instruksi Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Apr 2025, 11:36
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
GBK GBK (ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pengalihan pengelolaan aset kawasan Gelora Bung Karno (GBK) kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dilakukan atas arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi berkenaan dengan pertanyaan aset kawasan Gelora Bung Karno yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, ya betul itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden," ujar Prasetyo dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu 30 April 2025.

Baca Juga : Danantara Bakal Evaluasi BUMN Serta Incar Tingkatkan Imbal Hasil

Prasetyo menyampaikan bahwa pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Prabowo dalam acara Town Hall Danantara yang digelar di Jakarta pada Senin 28 April lalu.

Ia menjelaskan bahwa proses pengalihan aset memerlukan waktu karena harus dipersiapkan secara teknis. Pasalnya, pengelolaan aset Gelora Bung Karno (GBK) berada di bawah naungan Kementerian Sekretariat Negara sebagai Badan Layanan Umum (BLU), yang mekanismenya berbeda dengan pengalihan aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada aset yang secara resmi dialihkan karena prosesnya masih dalam tahap koordinasi teknis dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta Danantara.

Baca Juga : Prabowo Instruksikan Rosan Evaluasi Direksi BUMN yang Masuk Danantara

"Jadi mohon bersabar kalau pertanyaannya aset apa saja yang sudah dialihkan, tentu sampai hari ini belum karena baru sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait," ujar dia.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Danantara Indonesia diproyeksikan akan mengelola aset hingga mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS).

Ia menjelaskan bahwa saat ini total aset kelolaan dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mencapai 982 miliar dolar AS. Nilai tersebut akan bertambah seiring rencana penggabungan aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) ke dalam Danantara.

"Itu bertahap, memang kalau kita lihat asetnya dari BUMN kan sebenarnya 900 miliar dolar AS yang banyak disampaikan, sebenarnya sudah lebih dari 982 miliar dolar AS," ujar Rosan saat sesi doorstop setelah acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta.

Baca Juga : Rosan: Tokoh-tokoh di Danantara Orang yang Bersih dan Profesional

Ia menjelaskan bahwa delapan tahun lalu, aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang saat ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), memiliki nilai sekitar 25 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Dan itu adalah yang kita ada di sini GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya (value) pada delapan tahun yang lalu 25 miliar dolar AS. Jadi, GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," ujar Rosan.

Dengan aset-aset kelolaan tersebut, ia menyatakan bahwa pihaknya akan menyusun perencanaan secara matang guna memastikan aset-aset itu menjadi produktif serta mampu memberikan imbal hasil (return on investment) dan pengembalian aset (return on asset) yang positif.

(Sumber Antara)

x|close