Ntvnews.id, Jakarta - Kecerdasan buatan (AI) diperkirakan dapat menggantikan hingga separuh pekerjaan kerah putih di level awal, terutama yang memiliki gaji tinggi. Prediksi ini disampaikan oleh Dario Amodei, pendiri perusahaan AI Anthropic.
Menurut Amodei, jenis AI yang tengah dikembangkan perusahaannya memiliki potensi luar biasa yang bisa membawa dampak besar — baik positif maupun negatif. Salah satu konsekuensi negatif yang dikhawatirkan adalah peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif.
Ia memaparkan bahwa gelombang PHK ini kemungkinan akan terjadi secara bertahap. Pada mulanya, perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Anthropic akan mengembangkan model bahasa besar (LLM) yang mampu menyaingi atau bahkan melampaui kemampuan manusia dalam menyelesaikan berbagai tugas.
Ketika itu mulai terwujud, pemerintah diperkirakan tidak akan segera mengambil langkah untuk mengatur penggunaan AI ataupun memberi peringatan kepada masyarakat. Pekerja pada umumnya pun tidak akan menyadari seberapa besar kekuatan AI yang terus berkembang dan ancamannya terhadap keamanan pekerjaan mereka.
Baca Juga: BPK Luncurkan Artificial Intelligence For Data Analytics, Apa Itu?
Kemudian, dalam waktu singkat, banyak perusahaan akan menggantikan tenaga kerja manusia dengan teknologi LLM secara besar-besaran.
“Publik baru menyadari dampaknya setelah semuanya terjadi,” kata Amodei, seperti dikutip dari Futurism, Senin, 2 Juni 2025.
Ia juga menyatakan bahwa para pengembang teknologi memiliki tanggung jawab moral untuk memberi tahu masyarakat secara jujur mengenai apa yang akan terjadi. “Saya rasa hal ini belum menjadi perhatian utama masyarakat,” tambahnya.
Amodei memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, AI berpotensi menghapus hingga 50% pekerjaan kerah putih tingkat pemula, yang bisa mendorong tingkat pengangguran meningkat antara 10 hingga 20 persen.
Baca Juga: Pembekalan Calon Menteri Prabowo Singgung-singgung Artificial Intelligence
Sebelumnya, Amodei juga pernah memperkirakan bahwa pada tahun 2026, AI dapat memungkinkan satu individu saja untuk menjalankan perusahaan bernilai miliaran dolar. Ini menandakan bahwa struktur tim besar bisa menjadi tidak relevan lagi.
Perubahan besar ini terutama akan menyasar posisi awal dalam dunia kerja, yang menuntut individu di bidang tersebut untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing agar tetap relevan. Mereka perlu bersiap menghadapi transformasi besar yang dibawa oleh AI, yang bahkan dalam beberapa sektor sudah mulai terjadi.
Adapun sektor-sektor yang kemungkinan besar terdampak oleh perkembangan AI dalam waktu 1 hingga 5 tahun mendatang antara lain teknologi informasi, keuangan, hukum, dan konsultasi.