Mendag Sebut Impor Barang Konsumsi Turun April 2025, Mobil Listrik dan Jeruk Mandarin Jadi Pemicu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 15:10
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan keterangan kepada awak media di Kabupaten Tangerang. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan keterangan kepada awak media di Kabupaten Tangerang. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoro menyampaikan pada April 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD20,59 miliar. 

Nilai ini naik 8,80 persen dibandingkan Maret 2025 (MoM) dan naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 (yoy). 

Bila dibandingkan dengan Maret 2025, kenaikan impor April 2025 hanya terjadi pada sektor nonmigas sebesar 14,39 persen, sementara impor migas turun 19,44 persen.

Secara tahunan, impor nonmigas naik 29,86 persen, sementara impor migas turun 15,57 persen.

"Dari segi pangsanya, kinerja impor April 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 72,73 persen, diikuti barang modal 19,00 persen dan barang konsumsi 8,27 persen," ucap Mendag Budi dalam keterangannya, Kamis 5 Juni 2025.

Baca juga: Jemaah An-Nadzir dan Tarekat Naqsyabandiyah Gelar Salat Idul Adha Hari Ini

Dari segi pertumbuhan impor April 2025, impor bahan baku/penolong dan barang modal meningkat masing-masing sebesar 11,09 persen dan 5,66 persen. Di sisi lain, impor barang konsumsi justru tercatat turun 2,21 persen.
 
Bahan baku/penolong yang impornya naik signifikan, antara lain, emas batangan nonmoneter, gula tebu lainnya, dan jet turbo. 

Sementara itu, impor barang modal yang naik tinggi adalah unit pengolah lainnya; aparatus lainnya yang dapat mengirimkan atau menerima suara, gambar, atau data lainnya; serta personal computer (PC) lainnya. 

Di sisi lain, impor barang konsumsi yang turun adalah monitor lainnya, mobil listrik, dan jeruk mandarin.

Baca juga: Daihatsu Move 2025 Meluncur di Jepang, Hadir dengan Pintu Geser Belakang dan Dua Pilihan Mesin 658 cc

Beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada April 2025 ini, antara lain, gula dan kembang gula (HS 17) yang naik 128,61 persen, logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) 128,06 persen, kain rajutan (HS 60) 76,06 persen, biji dan buah mengandung minyak (HS 12) 54,37 persen, serta filamen buatan (HS 54) 49,45 persen (MoM).

Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura dengan total pangsa 52,68 persen dari total impor nonmigas April 2025. 

Beberapa negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi adalah Swiss yang naik 344,72 persen, Uni Emirat Arab 110,61 persen, Afrika Selatan 72,55 persen, Kanada 58,33 persen, dan Singapura 53,86 persen (MoM).

Secara kumulatif untuk periode Januari—April 2025, total impor mencapai USD 76,29 miliar, naik 6,27 persen . 

Peningkatan impor tersebut dipicu impor nonmigas yang naik sebesar 9,18 persen. Namun, di sisi lain, impor migas turun 8,27 persen.

x|close