IHSG Dibuka Naik 23,43 Poin, Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.285 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jun 2025, 09:56
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
IHSG (Antara) IHSG (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi 10 Juni 2025 bergerak menguat seiring optimisme pasar setelah adanya pertemuan antara pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China di London, Inggris.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 23,43 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.136,86. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,67 poin atau 0,46 persen ke posisi 805,37.

"Jika pergerakan IHSG mampu bertahan di atas level MA200 sekitar 7.133, maka IHSG diperkirakan akan kembali bergerak menguat dan berpotensi menutup gap up di 7.166. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi menguji level resistance di 7.170,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp5.000, Jadi Rp1.909.000 per Gram

Dari mancanegara, pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (5/6), dilanjutkan dengan pertemuan delegasi AS dan China di London, Inggris pada Senin (09/06), yang berpotensi menjadi faktor positif bagi pergerakan indeks sekaligus meredakan ketegangan perang tarif.

Dalam pertemuan kedua negara, pihak AS diwakili oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, serta Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara itu, dari China delegasi dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.

Di sisi lain, rilis data inflasi AS pada akhir pekan akan menjadi momentum yang dinantikan sebagai arah kebijakan bank sentral AS The Fed dalam pertemuan FOMC pada 17-18 Juni 2025 mendatang.

Dari kawasan Asia, kondisi ekonomi China mencerminkan penyusutan. China melaporkan deflasi 0,1 persen (yoy) dan 0,2 persen (mtm) pada Mei 2025, yang melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya. Lesunya kondisi ekonomi China juga tercermin dari kontraksi pada indeks manufaktur.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan lanjutan negosiasi antara Indonesia dan AS yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ini. Pemerintah mengirimkan delegasi untuk melakukan negosiasi di Washington DC, AS.

Indonesia menjadi salah satu negara yang telah mengirimkan proposal negosiasi tarif ke AS. Pemerintah Indonesia akan bernegosiasi di bidang tarif, hambatan non tarif, perdagangan digital, aturan asal barang serta isu keamanan ekonomi dan nasional.

Baca juga: Mobil Ludes Terbakar di Jalan MT Haryono Jaksel Arah Cawang

Selain itu, kabar adanya berbagai rencana realisasi investasi Danantara Indonesia juga akan menjadi sentimen yang menarik di pasar.

Pada perdagangan Senin (09/06), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,06 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,17 persen, indeks DAX Jerman turun 0,54 persen, dan index CAC Prancis turun 0,17 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street bergerak mayoritas menguat pada perdagangan Senin (09/06), diantaranya indeks Dow Jones turun 1,11 poin, indeks Nasdaq naik 0,17 persen, dan indeks S&P naik 0,09 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 371,93 poin atau 0,97 persen ke 37.457,50, indeks Shanghai menguat 1,16 poin atau 0,03 persen ke 3.401,76, indeks Hang Seng menguat 46,57 poin atau 0,11 persen ke 24.230,00, dan indeks Strait Times menguat 0,57 poin atau 0,00 persen ke 3.936,33.

Bergeser ke nilai tukar rupiah, pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi (10/6) di Jakarta, menguat sebesar 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.285 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.

x|close