Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ntvnews.id, Jakarta - Satu tahun telah berlalu sejak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.
Adapun Prabowo-Gibran merebut suara terbanyak 58,59 persen, pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Ibarat permainan pencak silat, Presiden Prabowo sedang memperkokoh kuda-kuda sambil sesekali menguar kembangan jurus.
Kuda-kuda itu adalah perekonomian rakyat, yang selama ini cenderung hanya menjadi objek dalam ekosistem rantai pasok maupun produksi.
Baca juga: Prabowo Cerita Masih Baca Buku Sebelum Tidur: Sekarang Ada Chat GPT-Tanya Om Google
Berdasarkan riset dari Next Indonesia Center dengan bertajuk Mengubah Indonesia: 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran dijelaskan bahwa tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah.
Dalam hal ini, tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun ke posisi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah.
Angka ini setara dengan penurunan jumlah warga miskin sebesar 1,37 juta jiwa, sehingga menjadi 23,85 juta jiwa.
Kemudian dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa pengangguran terendah dalam 30 tahun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 mencapai 4,76 persen. Ini adalah angka terendah dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1995 yang mencapai 7,42 persen
Dari sisi pemberantasan korupsi yang sering digaungkan Presiden Prabowo ditunjukkan dengan penindakan terhadap lebih dari 40 kasus korupsi sepanjang satu tahun terakhir, baik oleh Kejaksaan Agung maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kerugian yang terjadi akibat tindak pidana korupsi tersebut sepanjang setahun Kabinet Merah Putih mencapai Rp320,4 triliun," lanjutnya.
Kasus terbesar yang berhasil diungkapkan aparat penegak hukum pada periode ini adalah korupsi tata kelola minyak mentah di lingkungan kelompok usaha PT Pertamina (Persero) yang terjadi pada periode 2018-2023, yang diduga merugikan negara lebih dari Rp285 triliun.
Baca juga: Prabowo Cerita Masih Baca Buku Sebelum Tidur: Sekarang Ada Chat GPT-Tanya Om Google
Bergeser ke perekonomian Indonesia juga menunjukkan tren positif. Setelah menyalip bursa Singapura pada 2023, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatat sejarah dengan menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025, tertinggi di Asia Tenggara.
Tak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pertama kalinya dalam sejarah menembus level 8.000, tepatnya 8.124 poin pada penutupan 16 Oktober 2025.
Kenaikan ini disebut mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasiona
Dari sektor pangan, jalan menuju swasembada beras semakin terbuka lebar. Data Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi padi Januari–November 2025 mencapai 33,19 juta ton, naik 12,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sekaligus menjadi produksi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
BPS memperkirakan kebutuhan konsumsi nasional mencapai 27,3 juta ton, sementara luas panen padi mencapai 10,22 juta hektare, tumbuh 11,9 persen dibandingkan tahun 2024.
Dari sektor pangan, jalan menuju swasembada beras semakin terbuka lebar. Data Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi padi Januari–November 2025 mencapai 33,19 juta ton, naik 12,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sekaligus menjadi produksi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
BPS memperkirakan kebutuhan konsumsi nasional mencapai 27,3 juta ton, sementara luas panen padi mencapai 10,22 juta hektare, tumbuh 11,9 persen dibandingkan tahun 2024.
Tak hanya itu, selama 1 tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebanyak 31,2 Juta anak menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG), 83.132 unit Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) terbentuk, terselenggaranya 20.000 peserta magang berbayar.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
