Menkomdigi: Sekitar 50 Persen BTS di Aceh Kembali Beroperasi Pascabencana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2025, 16:52
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memaparkan perkembangan base transceiver station (BTS) pascabencana banjir yang melanda di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dalam acara “Temu Nasional Pegiat Literasi Digital” di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025. (ANTARA/Sri Dewi Larasati) Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memaparkan perkembangan base transceiver station (BTS) pascabencana banjir yang melanda di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dalam acara “Temu Nasional Pegiat Literasi Digital” di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025. (ANTARA/Sri Dewi Larasati) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa sekitar 50 persen base transceiver station (BTS) di Provinsi Aceh telah kembali beroperasi atau on air setelah bencana banjir dan tanah longsor.

“On air-nya (BTS) masih di angka 50 persen, sehingga memang masih terasa amat berat terutama di daerah-daerah seperti di Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan sebagainya karena listriknya belum stabil,” kata Meutya dalam acara “Temu Nasional Pegiat Literasi Digital” di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.

Meutya menjelaskan bahwa dari sisi pemulihan infrastruktur, sebanyak 87 persen BTS di Aceh sebenarnya sudah dalam kondisi pulih, meskipun belum seluruhnya dapat difungsikan secara penuh.

“Kalau dalam sudah recover (pulih) dalam arti tower-nya sudah berfungsi, itu memang di 87 persen. Kenapa perlu disebut, untuk mengapresiasi teman-teman operator juga yang meskipun keluarganya juga terdampak, di tengah bencana mereka coba memulihkan,” tutur dia.

Ia menambahkan, berdasarkan data sementara, kondisi BTS di wilayah Sumatra Barat telah pulih hingga 99 persen, sedangkan di Sumatra Utara berada di kisaran 97 hingga 98 persen.

Pemerintah, lanjut Meutya, menggandeng berbagai operator dalam upaya percepatan pemulihan infrastruktur telekomunikasi pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Baca Juga: Menkomdigi Klaim Internet di Lokasi Bencana 95 Persen Pulih

“Dan ini kerjanya bukan kerja Komdigi saja, kami koordinasi dengan seluruh operator seluler, bahkan Starlink, Satria-1 punya pemerintah, semuanya berjibaku, semua teman-teman operator juga mengkoordinasikan data-datanya di Komdigi sehingga kita tahu datanya yang cukup akurat,” ujarnya.

Menurut Meutya, keberadaan BTS yang kembali aktif sangat krusial bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana. Selain kebutuhan dasar seperti makanan, akses terhadap informasi juga menjadi kebutuhan penting, terutama untuk memperoleh informasi darurat.

Lebih lanjut, Meutya menegaskan Kementerian Komunikasi dan Digital terus berupaya berperan dalam pemulihan infrastruktur telekomunikasi, seiring dengan tanggung jawab komunikasi publik yang mengedepankan empati kepada masyarakat terdampak.

“Komdigi juga punya peran komunikasi publik yang empati. Kita bukan kementerian infrastruktur yang langsung bergiat membangun jembatan-jembatan, tapi kita memahami bahwa dalam kerangka komunikasi di tengah bencana, komunikasi di tengah krisis, itu penting sekali untuk menyambung rasa,” kata Meutya.

Baca Juga: Wamenkomdigi: Aceh Dapat Bantuan Internet Satelit Starlink Gratis Selama 1 Bulan

(Sumber: Antara) 

x|close