Produser acara tersebut bahkan mengunggah foto dan video kucing tersebut untuk membuktikan bahwa hewan tersebut aman dan sehat. Namun, upaya tersebut tidak banyak membantu meredakan kemarahan publik.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Pria Pemakan Daging Kucing di Semarang Jadi Tersangka
Dewan Kedokteran Hewan Thailand, yang telah memperingatkan bahaya membius hewan, menyatakan akan mengambil tindakan sesuai dengan prosedur terkait kasus ini.
Sementara itu, Departemen Peternakan Thailand telah memulai penyelidikan terhadap tuduhan kekejaman terhadap hewan tersebut dan meminta untuk memeriksa kucing itu untuk memastikan tidak ada penyiksaan yang terjadi.
Kecaman juga datang dari organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) pada hari Senin. Mereka mengecam pembiusan kucing untuk hiburan, menyebutnya sebagai tindakan yang sembrono, berbahaya, dan kejam.
"Masyarakat sangat marah, terutama karena saat ini ada teknologi CGI, AI, dan animatronik yang bisa digunakan. Jika Anda tidak bisa membuat acara TV tanpa membahayakan nyawa hewan, itu salah," kata PETA dalam pernyataannya.