Diduga 6 Tahun Pacaran, Bocor Bukti Chat Kim Sae Ron ke Kim Soo Hyun: Oppa Tolong Bantu Aku

Ntvnews.id, Jakarta - Beredar luas bukti chat mendiang Kim Sae Ron kepada Kim Soo Hyun, usai keduanya dituduh berkencan selama 6 tahun dan sempat berada di satu agensi.

Sayangnya usai Kim Sae Ron diputus kontrak oleh Gold Medalist, dan sempat alami musibah Kim Sae Ron sempat didenda 700 juta won dan diminta untuk dikembalikan oleh pihak Gold Medalist.

Sayangnya jumlah tersebut memberatkan Kim Sae Ron yang belum memiliki pekerjaan lagi, usai namanya tercoreng karena kasus DUI di tahun 2022 lalu. 

"Oppa (panggilan dekat untuk perempuan lebih muda untuk pria lebih tua), ini Sae Ron. Aku menerima surat resmi, aku dituntut. Kau bilang kau akan memberiku banyak waktu, jadi aku telah dengan tekun mempersiapkan diri untuk comeback-ku, dan berencana untuk membayarnya sedikit demi sedikit dari setiap proyek," tulis isi chat diduga Kim Sae Ron yang dibagikan dalam YouTube Garosero Research Institute, 12 Maret 2025.

Diduga bukti chat Kim Sae Ron sebelum meninggal (YouTube )

"Bukannya aku menolak untuk membayar, tapi aku tidak bisa memberikan 700 juta won (sekitar Rp 7,935 miliar) sekaligus. Bukannya tidak mau, aku hanya tidak bisa. Apa aku harus pergi ke pengadilan? Tolong bantu aku. Aku mohon padamu, beri aku lebih banyak waktu (untuk membayar)" sambungnya.

Dalam unggahan YouTube Korea, disebutkan jika Kim Sae Ron telah berkencan dengan Kim Soo Hyun saat berusia 15 tahun.

"Mendiang berpacaran dengan Kim Soo Hyun selama enam tahun, sejak ia berusia 15 tahun. Dia kemudian pindah ke agensi lain atas rekomendasi Kim Soo Hyun, namun tidak menerima perlindungan yang layak baik dari agensi maupun Kim Soo Hyun," tulis YouTube Garosero Research Institute.

Bahkan menurut pihak agensi, jika tudingan tersebut bersifat hoax dan tidak benar adanya soal rumor kencan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron selama 6 tahun terjalin.

"Klaim-klaim tersebut jelas-jelas tidak benar. Ini semua adalah tuduhan palsu yang sama sekali tidak dapat kami tolerir, dan kami berencana untuk mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum sekeras mungkin terhadap Garosero Research Institute karena telah menyebarkan informasi palsu." kata Gold Medalist.