Ntvnews.id, Jakarta - Idul Adha adalah peristiwa penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Penyembelihan hewan kurban tidak hanya merupakan cara untuk beribadah dan tunduk kepada Allah SWT, tetapi juga merupakan cara untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa syariat Islam memiliki aturan dan doa untuk menyembelih hewan kurban. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh dan menarik bagaimana menyembelih hewan kurban sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, bersama dengan doa yang dianjurkan dan adab yang harus diperhatikan. Yuk! Simak selengkapnya di bawah ini.
Niat dan Persiapan Sebelum Menyembelih
Sebelum memulai proses penyembelihan, niat menjadi hal utama yang tidak boleh dilupakan. Niat menyembelih kurban harus semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk pamer maupun kepentingan duniawi.
Penting pula untuk memilih hewan kurban yang memenuhi syarat, seperti:
-
Sehat dan tidak cacat, tidak buta, pincang, atau kurus yang sangat parah.
-
Telah mencapai umur syar’i: kambing minimal 1 tahun, domba 6 bulan jika sudah tampak besar, dan sapi atau kerbau minimal 2 tahun.
-
Hewan harus milik sendiri, bukan hasil mencuri atau hewan yang masih dalam sengketa.
Sebelum disembelih, hewan harus ditenangkan dan diberi minum. Hal ini merupakan bagian dari kasih sayang Islam terhadap makhluk hidup.
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Sunnah
Berikut adalah langkah-langkah menyembelih hewan kurban sesuai sunnah:
-
Menghadapkan hewan ke arah kiblat.
-
Menidurkan hewan di sisi kiri, dengan kepala menghadap kiblat.
-
Mengasah alat potong (pisau) hingga benar-benar tajam agar tidak menyakiti hewan.
-
Menyembelih dengan cepat dan tegas, memotong tiga saluran utama di leher: tenggorokan (hulqum), kerongkongan (mari’) dan dua urat leher (wadajain).
-
Tidak mematahkan tulang leher hewan sebelum ruhnya benar-benar keluar, untuk menghindari rasa sakit.
Doa Menyembelih Hewan Kurban
Salah satu keistimewaan penyembelihan hewan kurban adalah membaca doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini doa menyembelih hewan kurban:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ
Bismillāhi Allāhu Akbar, Allāhumma hādzā minka wa laka.
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (kurban) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”
Doa ini diucapkan setelah menyebut nama Allah dan takbir. Dalam hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW juga menyebut nama orang yang berkurban, seperti:
"Bismillāhi wallāhu akbar, Allāhumma taqabbal min (fulān).”
Contoh jika kita berkurban atas nama ayah:
“Bismillah wallahu akbar, Allahumma taqabbal min abi (nama ayah).”
Baca juga: Keistimewaan Idul Adha, Momentum Menyucikan Hati dan Menebar Kebaikan
Adab dan Etika Setelah Penyembelihan
Setelah hewan disembelih, sebaiknya dibiarkan hingga benar-benar mati sebelum dikuliti. Jangan menyembelih di hadapan hewan lain, karena Islam sangat memperhatikan aspek psikologis binatang.
Daging kurban kemudian dibagikan dalam tiga bagian:
-
Sepertiga untuk yang berkurban,
-
Sepertiga untuk kerabat atau tetangga,
-
Sepertiga untuk fakir miskin.
Pembagian ini mencerminkan nilai kebersamaan dan empati sosial yang menjadi inti dari ibadah kurban.
Makna Spiritual di Balik Kurban
Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan. Lebih dari itu, kurban adalah simbol kepasrahan, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Ketika keduanya menerima perintah Allah untuk menyembelih sebagai bentuk ujian keimanan, mereka menunjukkan ketaatan yang luar biasa.
Inilah nilai hakiki dari kurban yakni pengorbanan atas keinginan pribadi demi ketaatan kepada Allah.