Etika dan Tips Jalin Keintiman Sehat dalam Ikatan Pernikahan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Mei 2025, 22:30
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Tips berhubungan intim dengan aman dan menyenangkan Tips berhubungan intim dengan aman dan menyenangkan (freepik.com )

Ntvnews.id, Jakarta - Pasangan suami istri sering melakukan hubungan intim sebagai bentuk ekspresi kasih sayang dan keintiman yang mendalam. Namun, untuk menjaga hubungan ini sehat, bermakna, dan memuaskan, penting untuk mengetahui cara berhubungan intim yang sesuai dengan nilai-nilai medis, psikologis, dan agama.

Dalam artikel ini, kami membahas cara berhubungan intim yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan keharmonisan dalam hubungan rumah tangga. Lihat panduan lengkap di bawah ini.

1. Lakukan dengan Kesepakatan dan Komunikasi yang Terbuka

Kunci utama dalam hubungan intim adalah persetujuan dari kedua belah pihak. Komunikasi terbuka sangat penting agar tidak ada paksaan atau perasaan tidak nyaman. Menurut Planned Parenthood, hubungan intim yang sehat harus dibangun atas dasar rasa hormat dan persetujuan bersama (consensual sex).

Berbicaralah secara jujur tentang keinginan, batasan, dan harapan masing-masing. Ini tidak hanya mempererat hubungan emosional tetapi juga membangun rasa percaya yang kuat.

2. Pahami Waktu yang Tepat

Berhubungan intim tidak harus dilakukan setiap saat. Pilih waktu yang tepat saat kedua pasangan merasa rileks, sehat secara fisik dan mental, serta bebas dari tekanan. Hindari melakukannya saat salah satu sedang kelelahan, sakit, atau stres berat. Suasana yang nyaman dan penuh kasih dapat meningkatkan kualitas hubungan secara signifikan.

3. Jaga Kebersihan Diri

Menjaga kebersihan sebelum dan sesudah berhubungan intim adalah hal yang wajib. Ini penting untuk mencegah infeksi menular seksual (IMS) dan menjaga kesehatan organ reproduksi. Cuci tangan, alat kelamin, dan pastikan area tempat berhubungan bersih. Gunakan sabun yang lembut dan air hangat, hindari sabun wangi berlebihan yang bisa mengiritasi area sensitif.

4. Gunakan Pelindung Jika Diperlukan

Jika pasangan belum merencanakan kehamilan atau ingin mencegah penularan penyakit, penggunaan kondom adalah pilihan terbaik. Kondom efektif dalam mencegah HIV dan IMS lainnya. Gunakan kondom baru setiap kali berhubungan dan pastikan cara penggunaannya benar untuk efektivitas maksimal.

5. Perhatikan Foreplay

Foreplay atau pemanasan sebelum penetrasi sangat penting. Selain meningkatkan gairah, foreplay juga membuat pasangan merasa dihargai dan dicintai. Sentuhan lembut, ciuman, atau kata-kata romantis bisa membuat hubungan lebih intim secara emosional dan fisik. Foreplay juga membantu meningkatkan pelumasan alami yang bisa mencegah rasa sakit saat berhubungan.

Baca juga: Grup FB Fantasi Sedarah Viral, Meta Tegaskan Komitmen Perangi Konten Eksploitasi Seksual

6. Posisi yang Nyaman dan Aman

Setiap pasangan memiliki preferensi posisi yang berbeda. Pilih posisi yang tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Cobalah beberapa posisi untuk menemukan yang paling nyaman bagi kedua pihak. Jika salah satu merasa sakit atau tidak nyaman, segera hentikan dan diskusikan bersama.

7. Ketahui Batasan Agama dan Budaya

Setiap pasangan perlu menyadari batasan agama dan budaya yang mereka anut. Dalam Islam, misalnya, hubungan intim diperbolehkan hanya dalam pernikahan dan ada ketentuan tertentu yang harus diikuti, seperti tidak melakukan hubungan saat istri sedang haid atau nifas.

Memahami batasan ini bukan hanya tentang ketaatan, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap pasangan dan nilai-nilai spiritual.

8. Evaluasi dan Diskusi Setelahnya

Setelah berhubungan, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan apa yang dirasakan. Apakah nyaman? Apakah ada yang perlu ditingkatkan? Dengan cara ini, pasangan bisa saling belajar dan memperbaiki kualitas hubungan dari waktu ke waktu.

9. Jangan Ragu Konsultasi ke Dokter atau Konselor

Jika pasangan menghadapi masalah dalam hubungan intim, seperti disfungsi seksual, rasa sakit saat berhubungan, atau trauma masa lalu, sebaiknya berkonsultasi ke tenaga medis atau psikolog. Dukungan profesional bisa sangat membantu untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara yang sehat dan ilmiah.

x|close