Pemkot Yogyakarta Uji Coba Malioboro Full Pedestrian Selama 24 Jam di Hari Jadi Kota

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 09:05
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi- Warga berada di kawasan Malioboro saat uji coba Semi Pedestrian jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020). Ilustrasi- Warga berada di kawasan Malioboro saat uji coba Semi Pedestrian jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020). (ANTARA)

Ntvnews.id, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta akan menggelar uji coba “Malioboro Full Pedestrian” selama 24 jam mulai Selasa, 7 Oktober 2025 pukul 00.00 WIB hingga Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 00.00 WIB. Uji coba ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-269 Kota Yogyakarta. 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menjelaskan seluruh persiapan telah dilakukan, termasuk koordinasi lintas sektor, kesiapan petugas, dan pemasangan rambu. “Seluruh persiapan sudah kami lakukan. Koordinasi dengan lintas sektor juga berjalan, termasuk kesiapan petugas, dan rambu,” ujarnya, Senin, 6 Oktober 2025.

Selama uji coba berlangsung, arus lalu lintas dari arah utara akan dialihkan ke Jalan Pasar Kembang, mengikuti pola rekayasa yang biasa diterapkan saat penutupan Malioboro pada kegiatan tertentu. Menurut Agus, semua kendaraan bermotor dilarang memasuki kawasan Malioboro, kecuali bus Trans Jogja karena termasuk layanan transportasi umum.

Baca Juga: Merokok di Kawasan Malioboro Bisa Kena Denda Rp7,5 Juta

Selain itu, jalur-jalur sirip menuju kawasan wisata belanja tersebut juga akan ditutup dan hanya dibuka untuk kepentingan lokal warga. “Kami memasang informasi di titik-titik itu agar masyarakat tahu jalur yang bisa dilalui,” kata Agus.

Pemkot juga menyiapkan kartu akses khusus bagi warga dan pelaku usaha di kawasan Malioboro untuk memastikan mobilitas mereka tetap terjaga. Sementara bagi wisatawan dan masyarakat, Agus mengimbau agar menggunakan transportasi umum atau parkir di luar kawasan Malioboro.

“Kalau hanya ingin jalan-jalan di Malioboro, parkir di tempat lain lalu lanjut jalan kaki atau naik bus Trans Jogja. Bisa juga turun di Pos Teteg, terus jalan,” ujarnya.

Agus menambahkan, uji coba ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Malioboro sebelum resmi ditetapkan sebagai kawasan pedestrian sepenuhnya. “Pak Wali Kota menyebut ini sebagai belanja masalah. Kita ingin tahu apa yang akan muncul ketika Malioboro benar-benar tanpa kendaraan, supaya hasilnya bisa jadi bahan evaluasi untuk kebijakan berikutnya,” kata Agus.

Baca Juga: Satgas Penertiban Kawasan Hutan Usut Dugaan Penebangan Liar di Pulau Sipora Mentawai

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menilai kebijakan tersebut akan memberi pengalaman berbeda bagi masyarakat dan wisatawan yang datang pada Hari Jadi Kota Yogyakarta. “Pemkot juga akan menerapkan kartu pass khusus bagi penghuni area Malioboro. Kartu ini memudahkan identifikasi sekaligus memastikan mobilitas warga tidak terganggu selama kebijakan penutupan jalan berlaku,” ujarnya.

Untuk menambah kenyamanan, Pemkot juga akan memasang beberapa titik informasi di kawasan Malioboro, yang mencakup peta lokasi toilet, rumah ibadah, hingga titik atraksi seni.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close