Tim kampanye calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, melaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum AS bahwa mereka telah mengumpulkan dana sebesar $204 juta (sekitar Rp 3,2 triliun) bulan lalu. Sementara itu, mantan Presiden Trump dari Partai Republik hanya mampu mengumpulkan dana kampanye sebesar $48 juta (sekitar Rp 750 miliar).

Dana yang diperoleh Harris ini juga mencakup uang yang terkumpul satu bulan sebelum Harris mencalonkan dirinya pada 21 Juli, setelah Presiden AS Joe Biden membatalkan upaya pencalonannya.

Baca Juga: Pidato Perdana Kamala Harris Usai Dapat Dukungan Maju Pilpres AS 2024

Biden juga memberikan dukungannya kepada Harris. Data juga menunjukkan bahwa kelompok penggalangan dana kampanye Partai Demokrat berhasil mengumpulkan lebih dari $60 juta (sekitar Rp 936 miliar) dalam tiga hari pertama pencalonan Harris.

Namun, Harris juga menghabiskan lebih banyak dana daripada Trump dalam sebulan kampanyenya. Harris mengeluarkan sebanyak $81 juta (sekitar Rp 1,3 triliun), dibandingkan dengan Trump yang hanya menghabiskan $24 juta (sekitar Rp 375 miliar), menurut laporan FEC.

Meskipun para kandidat dan partai yang mendukung mereka saling bekerja sama, jumlah dana yang terkumpul menjadi sangat penting, karena menurut undang-undang kampanye, mereka diberikan diskon besar untuk iklan di televisi, sementara partai dan kelompok-kelompok aliansi mereka harus membayar penuh.