Pada tahun 2021, Quiboloy masuk dalam daftar buronan Biro Investigasi Federal (FBI). Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mendakwa dia dan sejumlah orang yang diduga merupakan kaki tangannya atas tuduhan pelecehan anak dan perdagangan seks terhadap perempuan dan anak-anak.
Dakwaan tersebut menyebutkan bahwa Quiboloy dan dua administrator KOJC merekrut perempuan berusia 12-25 tahun untuk menjadi asisten pribadi, yang disebut "pastoral".
Baca Juga: 129 Tewas Setelah Aksi Bobol Penjara Terbesar Ini
Para perempuan ini diduga diharuskan menyiapkan makanan, membersihkan tempat tinggal, memijat, dan berhubungan seks dalam rutinitas yang disebut "tugas malam".
Kasus perdagangan seks ini diduga telah berlangsung sejak 2002 dan terus berlanjut setidaknya hingga 2018. Selain itu, Quiboloy juga didakwa atas penggelapan dana, dengan tuduhan memanfaatkan visa ilegal untuk membawa pekerja dari Filipina ke AS dan memaksa mereka menghasilkan uang untuk KOJC.
Pekerja tersebut kemudian dipaksa menggalang donasi untuk kegiatan amal palsu gereja, yang sebenarnya digunakan untuk membiayai operasional gereja dan gaya hidup mewah para pemimpinnya.