Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa, jika terlaksana, bertujuan untuk menjaga moralitas publik.
"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru menafsirkan pertemuan antara Megawati dan Prabowo sebagai tanda bahwa partainya akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, pertemuan Megawati dengan Prabowo hanya tinggal menunggu waktu, menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.