Akibatnya, penduduk desa beranggapan bahwa mereka tidak perlu menghadiri pesta pernikahan itu. Ini karena mengingat keluarga tersebut selalu tidak hadir di acara-acara sebelumnya di desa.
Karena tidak ada tamu undangan yang hadir, mereka terpaksa membuat makanan ke tempat sampah. Selain itu, ibu mempelai pria pun tidak bisa menahan tangis karena ketidakhadiran penduduk desa di pesta pernikahan anaknya.