Pesan Presiden Iran Sebelum Tewas: Rezim Zionis akan Mati!

NTVNews - 20 Mei 2024, 16:24
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Iran Ebrahim Raisi Presiden Iran Ebrahim Raisi (Tangkapan Layar: YouTube)

Menurut laporan dari laman nournews, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa rezim zionis Israel pasti akan segera mengalami kehancuran.

“Rezim Zionis pasti akan gagal. Mereka ingin menghabiskan waktu, namun waktunya telah tiba bagi rezim untuk mati,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam rapat umum Teheran untuk memperingati 45 tahun Revolusi Islam.

“Barat berusaha keras memaksa Republik Islam Iran untuk berhenti membela Palestina dan cita-cita revolusi dengan perang militer, sanksi ekonomi dan embargo, namun hari ini, 45 tahun setelah kemenangan Revolusi Islam, telah terbukti bahwa Islam Republik dan Imam (Khomeini) (RA) benar,” kata presiden Iran itu juga dalam sebuah upacara dan rapat umum besar yang diadakan di Lapangan Teheran Azadi untuk merayakan ulang tahun kemenangan Revolusi Islam.

5 Fakta Kecelakaan Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi

"Republik Islam Iran adalah pelopor perang melawan terorisme. Apa yang terjadi saat ini di Gaza dan Palestina sudah cukup bagi semua orang untuk mengetahui Amerika Serikat dan rezim Zionis serta melihat kejahatan besar dan pembunuhan anak-anak mereka. Mereka telah berhenti akses terhadap air, obat-obatan dan kebutuhan dasar bagi orang-orang ini dan ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pendukung para penjahat (Zionis) ini adalah rezim Amerika dan beberapa negara Barat,” tambahnya.

Presiden Iran Ebrahim Raisi <b>(Tangkapan Layar: YouTube)</b> Presiden Iran Ebrahim Raisi (Tangkapan Layar: YouTube)

Raisi melanjutkan dengan menekankan bahwa "Pemboman terhadap rakyat Gaza harus dihentikan sesegera mungkin. Beritahu semua orang bahwa rezim Zionis sedang sekarat dan waktunya telah tiba untuk kematian rezim ini."

Dia kemudian mengusulkan kepada PBB untuk mengeluarkan rezim Zionis Israel dari badan internasional utama karena rezim tersebut telah melanggar sebagian besar perjanjian dan hukum internasional.

Halaman
x|close