Kyai Semar, yang dikenal sebagai penguasa spiritual Pulau Jawa, adalah jelmaan dari dewa golongan putih dan telah bertapa di Gunung Tidar selama 1001 tahun. Syeikh Subakhir datang untuk memindahkan makhluk jin jahat, membawa penduduk agar Pulau Jawa tidak kosong, dan menyebarkan agama Islam.
Menurut legenda, Pulau Jawa pada awalnya berupa daratan yang terapung di lautan luas dan selalu bergerak.
Seorang dewa dari kayangan memaku tanah Jawa agar tidak bergerak lagi, dan kepala paku tersebut sekarang menjadi Gunung Tidar. Oleh masyarakat Jawa, gunung ini disebut sebagai "Pakuning Tanah Jawa" atau paku dari Tanah Jawa.
Syeikh Subakhir juga ditugaskan untuk menangani hal-hal gaib dan spiritual yang menghalangi penyebaran Islam di Jawa. Jin dan makhluk gaib lainnya dikatakan mampu mengubah bentuknya menjadi ombak besar atau angin puting beliung yang menghancurkan kapal dan daratan.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Mengenal Lembah Tidar Lokasi Pembekalan Kabinet Merah Putih
Pada masa itu, masyarakat Jawa masih sangat memegang teguh kepercayaan lama yang penuh dengan mistisisme. Oleh karena itu, Syeikh Subakhir membawa batu hitam dari Arab yang telah dirajah, dikenal dengan nama Rajah Aji Kalacakra. Batu ini diletakkan di puncak Gunung Tidar sebagai pusat spiritual dan "pakunya" Tanah Jawa.
Di puncak Gunung Tidar, terdapat sebuah tugu yang memiliki lambang "Sa" dalam bahasa Jawa di tiga sisinya. Menurut penjaga, lambang tersebut berarti "Sapa Salah Seleh" yang mengisyaratkan bahwa siapa yang salah akan menerima akibatnya. Tugu ini dipercaya sebagai simbol paku yang menenangkan Tanah Jawa.