Sebagian besar penduduk Taiwan kini menyebut diri mereka sebagai orang Taiwan, bukan orang China, dan ingin diperintah secara terpisah dari Beijing.
Taiwan dan China memiliki pemerintahan yang berbeda sejak berakhirnya Perang Saudara China pada tahun 1949, yang menyebabkan para pendukung Partai Nasionalis China (Kuomintang) melarikan diri ke pulau itu, sementara Partai Komunis China menguasai daratan.
Baca Juga:
5 Negara dengan Hutang Terbesar ke China, Jumlahnya Tembus Ratusan TrilunProdusen Mobil
Jerman Incar Pasar Mobil Listrik China
Tsai lalu mengubah kebijakan-kebijakan Kuomintang yang sebelumnya lebih ramah China.
Beijing menyebut Tsai sebagai separatis setelah ia menolak untuk mengakui Konsensus 1992, yaitu perjanjian yang menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari “Satu China”.
Meski menarik diri dari Beijing, Tsai tetap membuka jalur komunikasi.