Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengajak semua pihak terkait untuk menyatukan visi dan berkolaborasi dalam mendukung sektor ekonomi kreatif sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
"Ini adalah pertama kalinya sektor ekonomi kreatif menjadi kementerian di Indonesia. Kami melihat bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo ingin mendorong sektor ini untuk menjadi mesin pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional," ujar Menekraf Teuku, dikutip dari Antara, Jumat, 15 November 2024.
Pengembangan ekonomi kreatif sangat terkait dengan potensi pariwisata dan sektor kreatif di seluruh daerah Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi daerah. Hingga semester pertama tahun 2024, sektor ekonomi kreatif Indonesia berhasil mencatatkan nilai positif sebesar Rp749 triliun, atau 55 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.347 triliun.
Baca juga: Mendikdasmen: Hilangkan Anggapan Matematika Adalah Pelajaran yang Sulit dan Menakutkan
Nilai ekspor produk dari sektor ekonomi kreatif tercatat sebesar 12 miliar dolar AS, atau 45 persen dari target ekspor yang ditetapkan sebesar 27,5 miliar dolar AS. Empat subsektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah fesyen (6,7 miliar dolar AS), kriya (4,7 miliar dolar AS), kuliner (830 juta dolar AS), dan penerbitan (6 juta dolar AS).
Menteri Teuku menjelaskan bahwa ekonomi kreatif ditargetkan untuk menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan hingga 8 persen pada tahun 2029. Hal ini juga perlu didukung dengan menciptakan peluang dan ruang investasi untuk ekonomi kreatif di seluruh daerah.
Penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif terus menunjukkan peningkatan, dengan total 24,9 juta pekerja pada tahun 2023.